BALI : Semakin Tabu, Makin Diburu

WAYAN : Satu Punya, Sekelas Bisa Punya Semua

Minggu, 13 Juni 2010 – 12:57 WIB
Semakin tabu makin diburuBisa jadi, desahan mirip ariel-Luna atau Ariel versus Tari tidak lagi hot

BACA JUGA: Berhenti Ngojek Demi Video Ariel-Luna

Akan tetapi, rasa penasaran seakan memburu warga dengan berita-berita yang masih terus menggebu dan mengundang penasaran banyak orang
Runyamnya, justru anak dibawah umur sebagai penikmat awal, sebelum akhirnya ke tangan para orang dewasa.

BEBERAPA hari belakangan, sebut saja namanya Wayan Budiana, pria yang memiliki dua anak, ini sibuk memantau tingkah anak sulungnya

BACA JUGA: Digoyang Video Mesum, Ariel CS Tetap Eksis

Sang anak berusia 15 tahun dan masih duduk di bangku SMP
""Ini, sejak ramai diberitakan, saya ikut resah sama anak," tutur pria yang tidak mau mengungkapkan namanya tersebut.

Budiana pantas gelisah, karena merebaknya video Ariel Peterporn (istilah porn merujuk pada hal berbau pornografi dan plesetan dari Peterpan) semakin tidak terbendung

BACA JUGA: BALI : Tiga Siswa SMA Tertangkap Simpan Video Peterporn

Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Pemkot Denpasar ini menceritakan, khawatir apa yang terjadi di tempat kerjanya berimbas ke rumah.

Apalagi sang putra telah dibekali sebuah ponsel yang memiliki kemampuan menyimpan video""Takutnya dia menyimpan begituan, susah juga," keluhnya dalam sebuah kesempatan.

Keluhan Budiana mungkin dialami beberapa orang tua lain di DenpasarSebab peredaran video memalukan dua artis yang sering muncul di televisi itu sudah merasuki sekolah-sekolahPenuturan beberapa siswa SMA di Denpasar yang berhasil diwawancarai membuktikan""Satu kelas punya semua," kata ujar Putu--nama samaran.

Menurut salah satu siswa SMA bergengsi di Denpasar ini, peredaran di sekolahnya begitu cepatDalam dua hari saja, hampir semua teman di kelasnya memiliki adegan layak sensor tersebut""Cowok atau cewek semua mau, pokoknya begitu ada teman punya langsung diminta," ujar siswa kelas XI tersebut.

Ditambahkan oleh Wayan--juga nama samaran, teman-teman di sekolahnya juga memiliki pengalaman sama""Wah penasaran semua, siapa yang tidak mau lihat Ariel sama Luna," tutur pria yang baru tamat di salah satu SMA di Kuta ini.

Kedua siswa yang diwawancarai Radar Bali menceritakan, peredaran di kalangan siswa sangat cepatLantaran semua siswa memiliki ponsel berteknologi cukup canggihRata-rata ponsel itu dilengkapi dengan fasilitas penyimpanan video format mpeg maupunserta bluetooth.

Dengan fasilitas bluetooth, hanya dibutuhkan sekitar 5 menit untuk mentrasfer video Ariel-Luna yang berdurasi 6.49 menit ke ponsel temanSedangkan Ariel-Cut Tari yang berdurasi 8.45 menit lebih lama sedikitPara siswa semakin leluasa lagi, karena sekarang sudah memasuki musim liburan.

Di sekolah, mereka tidak mendapatkan pelajaran tapi lebih sering jam pelajaran kosong""Makanya, biar anak cewek, tidak ada yang malu-maluSama kaya kita yang cowok kan pengen lihat Cut Tari sama Luna, kalau ceweknya jelas Ariel," selorohnya tertawa tanpa merasa terbeban.

Peredaran di sekolah Denpasar disinyalir menjadi tempat paling banyak memberikan ruang kebebasanMaklum saja, untuk memeriksa juga susahDitambah lagi, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) seperti enggan dan tidak punya gereget.

Kabid Diskdak Disdikpora Denpasar IB Alit mengatakan, masalah razia ponsel diserahkan kepada sekolah masing-masing""Selama belum ada laporan, sekolah silakan bertindak," tegasnya tempo hari.

Fenomena yang dalam pandangan Dewan Pendidikan Denpasar Putu Rumawan Silain merupakan sebuah ironisMenurut dia, bukan hal baru jika siswa di sekolah memiliki lengkap video rekaman mirip artis ArielKemampuan orang tua memungkinkan setiap anak memiliki""Orang tua misalnya saja membelikan ponsel sebagus-bagusnya bukan berdasarkan kebutuhan," tegasnya menyikapi kondisi yang terjadi.

Razia saja menurutnya tidak akan bisa menghentikan peredaran videoDibutuhkan aturan dari pemerintah""Kalau mau harus dibatasi, anak-anak kan jika dilarang di warnet, bisa di rumah pakai laptop atau di ponselHarus ada tindakan lebih ketat, itu kalau masih mau mengatasi persoalan," terang mantan Pembantu Rektor III Universitas Udayana tersebut.

Maraknya peredaran video mesum ini rupanya mendapat perhatian ekstra dari para pengelola warnetMereka umumnya mengaku tidak mau kecolongan kalau ada pelanggan yang ketahuan mengunduh video mesum tersebut.

Menurut Putu Dedi Budiyasa, salah satu penjaga warnet di kawasan Badung, pihaknya mengaku kini mendapat perintah untuk memperketat penjagaanPasalnya para pemilik warnet khawatir jika sewaktu-waktu akan diadakan razia untuk menekan peredaran video yang menggemparkan dunia infotainment tersebut.

"Bos nyuruhnya sih memang harus sering jalan-jalan lihat pelanggan yang main internet, tapi jangan sampai mengganggu kenyamanan merekaKita sebenarnya takut juga sih kena sweeping dari petugasBisa-bisa warnetnya nanti disegel, lalu saya harus kerja di mana?" ungkap Dedi.

Lalu kenapa tidak diblokir saja sejak awal? Dedi mengatakan, saat ini warnet tempat ia bekerja memang belum dilengkapi dengan software yang secara otomatis memblokir situs yang mengandung konten pronografi""Tapi sudah ada kertas yang dipasang di tiap-tiap meja kalau dilarang buka situs pornoTapi kalau ada yang bandel, ya itu risiko merekaKita juga kan nggak bisa mengawasi terus," jelasnya.

Menurutnya, belakangan memang terjadi peningkatan aktivitas kunjungan ke warnet tempat ia bekerjaNamun jumlahnya tidak banyak, bahkan tidak sampai angka puluhanPeningkatan jumlah pengunjung hanya berkisar antara tiga hingga tujuh orang saja""Tidak sampai sepuluh orang sih peningkatannyaLagipula jumlah komputernya kan nggak banyak," katanya lagi.

Menurutnya, sewaktu video mesum yang diduga diperankan oleh Ariel dan Luna Maya beredar, beberapa orang sempat menanyakan video mesum tersebutBahkan rela membayar untuk mendapatkan video tersebutNamun alumnus salah satu SMK di Jembrana ini mengaku tidak bersedia memberikan video tersebut.

"Ada sih yang nanya langsung, punya nggak video ituMereka juga mau bayar lima ribu atau sepuluh ribu, alasannya daripada nyari-nyari lagi dan tunggu waktu downloadTapi saya nggak kasih, soalnya memang nggak punyaKalau teman ada sih yang punyaLagipula saya takut nanti yang mau beli itu ternyata polisi yang nyamarBisa-bisa saya kena UU ITE nanti," imbuhnya.(ep/aj/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... KPI Tegur 11 Infotainment


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler