jpnn.com, JAKARTA - Bali sebagai salah satu tujuan wisata utama Indonesia terus membenahi potensi wisatanya dengan membangun infrastruktur untuk kapal cruise. Kali ini, di Bali Utara atau lebih tepatnya di Pelabuhan Celukan Bawang akan ada pembangunan fasiltas cruise mulai bulan Desember mendatang.
"Fasilitas baru ini akan mampu menampung kapal Cruises besar yang mengangkut sebanyak 5.000 penumpang di dermaga 11 meter kedalaman. Terminal baru akan mampu menangani 2.500 pengunjung pada suatu waktu," kata Penasihat Khusus Menteri Pariwisata Indroyono Soesilo.
BACA JUGA: Demi Wisata Spa, Terapis Desa Wisata Nglanggeran Diberi Pelatihan
Proyek yang akan dilakukan oleh perusahaan pengelola pelabuhan milik negara PT Pelindo III ini akan dimulai pada bulan Desember 2017. Pembangunannya ditargetkan selesai pada akhir Maret 2018.
Pelabuhan Celukan Bawang memiliki kedalaman alami sehingga tidak perlu dilakukan pengerukan. Lahan yang luas juga bisa menampung ratusan kendaraan yang akan membawa wisatawan menuju lokasi-lokasi wisata.
BACA JUGA: Investor Melonjak, Festival Pesona Bunaken 2017 Hebohkan Manado
Nantinya ada kolam Labuh Timur berukuran 662 x 150 meter dengan kedalaman 11 meter. Sedangkan Kolam Labuh Barat berukuran 900 x 150 meter dengan kedalaman 4 meter.
"Dengan bisa berlabuhnya kapal-kapal cruises yang membawa ratusan penumpang ini, maka destinasi wisata di Bali Utara seperti Pantai Lovina, Danau Beratan, Kebun Raya Bedugul, Taman Nasional Bali Barat, Pulau Menjangan juga akan dapat dioptimalkan serta membuka kemungkinan pengembangan destinasi-destinasi baru di kawasan tersebut," tuturnya.
BACA JUGA: Terima Kiriman Narkoba, Bule AS Dibekuk di Bali
General Manager Pelindo III Celukan Bawang Made Rusly Sunia Jaya menyampaikan bahwa sampai saat ini sudah ada kapal-kapal cruise yang berlabuh di Celukan Bawang seperti Silver Whisper dan Seabourne Encore yang berpenumpang sekitar 2.000-3.000 pax.
“Saat ini Celukan Bawang memang terlalu kecil untuk kapal cruise sebesar Royal Carribean (4.000 pax), tapi potensi pengembangan ada. Untuk berwisata ke Bali Utara, melalui pelabuhan Celukan Bawang, ada alternatif jalur udara, lewat Banyuwangi dan menyeberang dengan ferry satu jam saja. Jadi destinasi wisata seperti Batur Unesco Global Geopark di Kintamani dan Singaraja bisa cepat berkembang,” ujar Made.
Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya mengatakan bahwa industri wisata kapal pesiar akan terus berkembang. Merujuk data dari Cruise Line International Association, ada lebih dari dua juta orang yang berwisata di Benua Asia pada tahun 2016 dengan menggunakan kapal pesiar.
Sementara itu, wisatawan Indonesia juga turut berperan dalam wisata pesiar. Posisi Indonesia juga menguntungkan dibandingkan negara-negara lain.
Salah satu faktor yang turut mendukung pertumbuhan wisata kapal pesiar adalah iklim. Data dari Cruise Line International Association, ada sekitar 172 kapal pesiar yang singgah di pelabuhan-pelabuhan Indonesia.
"Indonesia punya suhu yang hangat sepanjang tahun. Pantainya juga bagus, budaya, dan makanannya juga lengkap," ujarnya.(adv/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ada Lukisan Langka Rusia Senilai Rp 18 Miliar di Galeri Nasional
Redaktur : Tim Redaksi