KENDARI - Tensi politik di Konawe, Sulawesi Tenggara jelang tiga pekan menuju hari H pemungutan suara kian panas saja. Berbagai strategi dilancarkan pada kandidat untuk bisa memenangi kompetisi. Sayangnya, ada saja ulah oknum-oknum tak bertanggungjawab yang mencederai demokrasi di Konawe. Tim sukses pasangan Surunuddin-Aminah Razak (SRASI) mengeluhkan adanya tindakan pengursakan dan baliho bergambar calon nomor urut 8 itu.
Aksi pengursakan termasuk menghilangkan gambar-gambar sosialisasi itu diduga terjadi dini hari, Kamis (30/1). Kata Ketua DPD PKS Konawe, Lanar, tindakan itu ia diduga dilakukan tim sukses pasangan lain, dan ditengarai terjadi sekitar jam 3 dini hari. "Kami yakin kalau pengrusakan itu terjadi sekitar jam 3. Sebab, jam 2 dini hari kami masih melakukan ronda, mengecek atribut SRASI," ujarnya.
Padahal, lanjut Lanar, baliho dan banner itu baru-baru dipasang pada Senin malam (28/1). "Eh pagi tadi (kemarin), kami lihat baliho dan baner kami sudah rusak dan banyak yang hilang. Kalau dihitung-hitung ada sekitar seratusan, karena saat pemasangan ada sekitar 500 baliho dan benner" jelasnya.
Lanar merinci, ada lima kelurahan tempat banyaknya baliho dan baner yang dirusak, yakni Kelurahan Wawonggole, Asinua, Tumpas, Puunaha, dan Asambu. "Beberapa hari lalu tim SRASI pernah mendapatkan ancaman oleh salah seorang lurah. Sekarang bentuk kampanye hitam itu dilakukan oleh okmun tidak bertanggung jawab dengan merusak alat peraga kampanye kami," ketusnya.
Aksi yang tidak dterima tim pemenangan SRASI itu rencananya akan diadukan ke Panwas Konawe. "Kami masih akan menelusuri. Kalau ada bukti konkret atau ada yang tertangkap basah, kami akan laporkan ke polisi," tandasnya sambil menghimbau agar yang lain melakukan politik yang sportif. (p4)
Aksi pengursakan termasuk menghilangkan gambar-gambar sosialisasi itu diduga terjadi dini hari, Kamis (30/1). Kata Ketua DPD PKS Konawe, Lanar, tindakan itu ia diduga dilakukan tim sukses pasangan lain, dan ditengarai terjadi sekitar jam 3 dini hari. "Kami yakin kalau pengrusakan itu terjadi sekitar jam 3. Sebab, jam 2 dini hari kami masih melakukan ronda, mengecek atribut SRASI," ujarnya.
Padahal, lanjut Lanar, baliho dan banner itu baru-baru dipasang pada Senin malam (28/1). "Eh pagi tadi (kemarin), kami lihat baliho dan baner kami sudah rusak dan banyak yang hilang. Kalau dihitung-hitung ada sekitar seratusan, karena saat pemasangan ada sekitar 500 baliho dan benner" jelasnya.
Lanar merinci, ada lima kelurahan tempat banyaknya baliho dan baner yang dirusak, yakni Kelurahan Wawonggole, Asinua, Tumpas, Puunaha, dan Asambu. "Beberapa hari lalu tim SRASI pernah mendapatkan ancaman oleh salah seorang lurah. Sekarang bentuk kampanye hitam itu dilakukan oleh okmun tidak bertanggung jawab dengan merusak alat peraga kampanye kami," ketusnya.
Aksi yang tidak dterima tim pemenangan SRASI itu rencananya akan diadukan ke Panwas Konawe. "Kami masih akan menelusuri. Kalau ada bukti konkret atau ada yang tertangkap basah, kami akan laporkan ke polisi," tandasnya sambil menghimbau agar yang lain melakukan politik yang sportif. (p4)
BACA ARTIKEL LAINNYA... PPRN Ungkap KPUD Tak Memverifikasi Parpol
Redaktur : Tim Redaksi