jpnn.com - SAMARINDA - Teror bom molotov yang terjadi di Gereja Oikumene Jalan Cipto Mangunkusumo Kelurahan Sengkotek, Samarinda pada Minggu (13/11) pagi memang tak menimbulkan korban jiwa.
Namun, aksi yang dilakukan Joh alias Jo bin Muhammad Aceng Kurnia (32) itu mengakibatkan empat bocah yang masih berusia di bawah lima tahun (balita) mengalami luka bakar bahkan kritis. Korban adalah Intan Olivia Banjarnahor (2,5), Anita Kristakel Sihotang (2), Alvaro Ora Kristan Sinaga (4) dan Triniti Hudahaya (3).
BACA JUGA: Cinta Terlarang Adik dan Kakak Ipar Berujung Kematian
Khusus Anita kini dalam kondisi kritis. Keempat korban masih ditangani di Rumah Sakit Abdul Muis Samarinda.
Pemboman terjadi saat bubaran jemaat gereja sekitar pukul 10.10 waktu Indonesia tengah (WITA). Saat para jemaat keluar lewat pintu depan, pelaku melemparkan molotov ke parkisan gereja.
BACA JUGA: Begini Kronologis Penangkapan Pelaku Bom Samarinda
Saat ini pelaku telah diamankan polisi. Selanjutnya, pelaku kabur dan melompat ke Sungai Mahakam.
Warga yang melihat kejadian itu langsung mengejar pelaku dan berhasil menangkapnya. Pelaku yang pernah menjadi terpidana bom buku 2011 di Jakarta itu lantas diserahkan ke Polsek Samarinda Seberang.(pro/one/jpg/ara/jpnn)
BACA JUGA: Pelaku Bom Samarinda Nyebur ke Sungai, Berenang, Tertangkap
BACA ARTIKEL LAINNYA... Laahh... Mobil Mewah Nyungsep ke Got, Nih Fotonya
Redaktur : Tim Redaksi