Balita Pasutri Miskin Meninggal, Jenazahnya Dibawa Pulang Pakai Sepeda Motor

Selasa, 08 November 2022 – 09:29 WIB
Seorang pemuda dari Desa Kothamedepalli di Distrik Khammam, Telangana, India, memboncengkan pasutri yang membawa jenazah putri mereka. Foto: Indian Express

jpnn.com, KHAMMAM - Pasangan suami istri alias pasutri bernama Adi dan Vetti Malla, warga negara bagian Telangana, India, terpaksa membawa pulang jenazah putri mereka menggunakan sepeda motor.

Putri mereka yang baru berusia tiga tahun, Sukki, meninggal dunia di rumah sakit setelah mengalami demam dan kejang, Senin (7/11).

BACA JUGA: Aneh tetapi Nyata, Kobra Menggigit Bocah Malah Mati Digigit Balik

Adi dan Vetti tinggal di sebuah desa bernama Kothamedepalli di bawah mandala Enkoor di Distrik Khammam.

Jarak dari rumah sakit umum daerah di Khammam ke desa terpencil itu sejauh 68 kilometer.

Pasutri tersebut begitu miskin sehingga tidak memiliki duit untuk membayar ambulans. Walhasil, Adi dan Vetti menggunakan sepeda motor untuk membawa jenazah Sukki.

BACA JUGA: Ibu Pemberani Berdarah-darah demi Selamatkan Bayinya dari Harimau

The New Indian Express mewartakan semula Sukki mengalami demam dan kejang. Balita malang itu pun dibawa ke sebuah puskesmas di Enkoor.

Namun, puskesmas di Enkoor tidak bisa menangani Sukki. Dokter setempat merujuknya ke rumah sakit di Khammam.

BACA JUGA: Ketahuan Jualan Berlian Sintetis, WN India Ditangkap Imigrasi Jaktim

Pada Senin (7/11) pagi, Sukki dibawa ke Khammam. Namun, nyawanya tak tertolong.

Sukki meninggal dalam perawatan. Jenazahnya pun harus dibawa pulang.

Walakin, pihak rumah sakit tidak menyediakan ambulans.

"Staf rumah sakit tidak menunjukkan belas kasih dan gagal menyediakan ambulans untuk membawa jenazah," ujar ayah Sukki.

Syahdan, Adi pergi ke desanya dengan duit Rs 100 atau kurang dari Rp 20 ribu. Dia meminta pertolongan warga desanya.

Seorang pemuda warga Kothamedepalli lantas menyediakan sepeda motor. Mereka bertiga menaiki satu sepeda motor untuk membawa jenazah Sukki.

Hal tersebut memicu kemarahan warga setempat. Mereka menganggap pihak rumah sakit dan pemerintah tidak manusiawi.(TNIE/JPNN.com)


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler