jpnn.com - BOJONGGENTENG - Hujan deras dan longsor menelan korban jiwa. Nasib nahas itu menimpa balita, Muhammad Nirwan, putra dari pasangan Idih (35) dan Teti Sulastri (26) warga Kampung Baru RT 04/ RW 01, Desa Berekah Kecamatan Bojonggenteng Kabupaten Sukabumi. Korban meregang nyawa setelah tertimbun longsor yang terjadi pada Rabu (05/11) malam kemarin.
Informasi yang dihimpun, longsor yang menimpa keluarga pria yang berprofesi sopir angkot itu, terjadi setelah hujan deras mengguyur kampung tersebut. Terlebih, poisisi rumah Idih berada di bawah tebing.
"Hujannya sejak sore hari hingga tengah malam tak henti-henti," ujar sekmat Bojonggenteng Lesto Rosandi kepada Radar Sukabumi.
Saat hujan terus mengguyur, lanjut Lesto, keluarga korban semuanya sedang berada di dalam rumah. Padahal sebelumnya rumah tersebut dalam kondisi kosong.
"Sebelumnya sih mereka katanya lagi tidak di rumah, namun teringat pintu belum dikunci sehingga cepat pulang," terangnya.
Sayangnya, bocah berusia dua tahun itu ikut bersama kedua orang tuanya di dalam rumah hingga menjadi korban akibat tertimpa reruntuhan bangunan. Menurut Lesto, akibat dari kejadian tersebut, Teti Sulastri sang Ibu mengalami luka di bagian kepala dan Rafly Aprian (6) cidera dibagian kaki kanan. "Semua keluarga tersebut sudah mendapatkan perawatan dari tim medis Puskesmas Bojonggenteng," beebrnya.
Idih yang mengetahui kabar tersebut langsung pulang. Sontak, pria berperawakan jangkung ini pun tak bisa membendung air mata lantaran merasa tak percaya putranya telah berpulang ke Rahmatullah. Bahkan, saat jenazah akan dimakamkan, Teti kerap pingsan. "Sekitar satu jam sang ayah langsung datang, dan sampai paginya anak bungsunya itu langsung disemayamkan didekat rumahnya," pungkasnya. (lan/t)
BACA JUGA: Kesal Aksi Penolakan BBM, Mahasiswa pun Dilempari Warga
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemprov DIJ Masih Bingung soal Basis Data Kartu Sakti Jokowi
Redaktur : Tim Redaksi