jpnn.com - BEKASI BARAT – Eveline Sinipar (28) terkejut bukan main. Pulang dari tempat kerja, dia menemukan anaknya, Mathew Jason Simanjuntak (3,6) sudah tak bernyawa. Putra semata wayangnya meninggal dengan kondisi mengenaskan. Ada luka sayatan di lengan kanan dan tubuh sang anak sudah membiru. Diduga korban tewas juga karena dibekap karena ada bantal yang menutupi wajahnya.
Perempuan yang sehari-hari bekerja sebagai karyawan asuransi ini pun langsung memanggil-manggil pembantu Rumah Tangga (PRT)-nya. Sayang, teriakannya tak kunjung dijawab sang pembantu. Rumah yang berlokasi di Kampung Bintara VI, RT 03/06, Bintarajaya, Bekasi Barat, itu pun sudah kosong ditinggal sang pembantu. Sedangkan suaminya, Janter Jupiter Simanjuntak (32) masih berada di Cirebon, Jawa Barat.
BACA JUGA: Hanya Semalam, Dua Alfamart Dibobol Maling
"Waktu bantalnya dibuka wajah anak saya sudah membiru. Saya panggil si mbaknya enggak ada jawaban. Kamarnya sudah kosong," ungkap Eveline yang mengaku baru pulang kerja Selasa (21/10) dinihari pukul 00.30 WIB.
Dia langsung membawa putranya ke RS Islam Pondokkopi, Jakarta Timur. Sayang, nyawanya tidak tertolong dan putra satu-satunya itu akhirnya tewas.
BACA JUGA: Ongki Alexander Curi Kotak Amal Masjid
Eveline sendiri mengaku, tidak mengetahui nama pembantu yang baru dua minggu bekerja kepadanya. Pembantu itu merupakan hasil rekomendasi dari orangtuanya yang tinggal di Cibitung, Kabupaten Bekasi. Keluarga kecil ini pun mempercayakan pengasuhan anaknya kepada sang pembantu tersebut.
Tetangga korban, Erik (30) mengatakan, pada saat ditemukannya korban oleh ibunya, terdengar ada suara teriakan keras dan meminta tolong. Sontak saja, Erik yang pada saat itu tengah nongkrong tidak jauh dari rumah korban segera berlari ke arah sumber suara.
BACA JUGA: Tolak Ajakan Suami, Istri Disembelih
"Waktu sampai di sana ternyata anaknya sudah terbujur kaku dan tangannya ada darah,” terangnya.
Melihat ada kasus tersebut, warga kemudian melaporkan ditemukannya balita dalam kondisi tidak bernyawa itu ke pihak kepolisian.
Menurut Erik, keluarga pasangan Janter dan Eveline sebenarnya belum lama tinggal di lingkungan tersebut. Diperkirakan mereka baru tinggal di rumah bertingkat tersebut sejak dua bulan yang lalu. Selama tinggal di lingkungan perkampungan itu, keluarga kecil itu dinilai selalu berperilaku baik.
"Mereka berdua baik kok dengan warga, tapi untuk pembantunya saya belum tahu persis,” tandasnya.
Terpisah, Kasubag Humas Polresta Bekasi Kota, AKP Siswo mengungkapkan, bahwa identitas pelaku sebenarnya sudah diketahui dan diperkirakan masih berada di wilayah Bekasi. Namun demikian dirinya tidak mau mengungkapkan siapa nama pelaku demi kepentingan kerahasiaan pengejaran petugas.
"Info awalnya kita dapat dari pacar pelaku berinisial AM (20), dia sudah diamankan,” jelasnya.
Dia menambahkan, awal mula keluarga orangtua korban menerima seorang pembantu adalah dari rekomendasi nenek korban. Seorang pemuda, AM yang sudah mengenal nenek korban memberikan rekomendasi agar pacarnya dipekerjakan sebagai pembantu di rumah anaknya. Karena merasa kenal baik maka rekomendasi tersebut diterima.
Siswo menjelaskan, selama bekerja pembantu tersebut memang tidak pernah mau menyebutkan namanya sehingga majikannya tidak tahu nama sebenarnya.
"Jadi kalau ditanya namanya siapa dia selalu bilang panggil mbak saja,” paparnya.
Selama bekerja sebenarnya pembantu tersebut sempat bertemu dengan pacarnya, AM pada Jumat (17/10). Waktu itu terduga pelaku sempat mengeluh kepada pacarnya karena merasa kewalahan untuk mengurus anak majikannya. Namun keluhan tersebut ditanggapi oleh AM dengan nasehat agar pacarnya selalu sabar dalam bekerja.
"Petugas masih melakukan pengejaran pada terduga pelaku yang kemungkinan besar masih ada di Bekasi, dia tidak kemana-mana,” tandasnya.(ms/radar bekasi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bawa Sabu 1 Kg, Supir Truk Batu Bara Diciduk
Redaktur : Tim Redaksi