jpnn.com, SURABAYA - Imanuel Tenis, bocah 3 tahun, ditemukan mengambang di kolam renang di dekat kebun pisang di di Jalan Sambisari RT 06, RW 03, Sambikerep, Surabaya.
Kolam renang itu sudah belasan tahun tak terurus. Anak-anak yang tinggal di sekitar lokasi memang sering bermain di kolam yang tidak berpagar tersebut.
BACA JUGA: Santri Ditemukan Tewas Tersangkut di Jaring Ikan Nelayan
Jenazah Imanuel Tenis ditemukan Yuliana, ibunda Nurdin Klau, 4. Kemarin pukul 10.30, dia sedang mencari Nurdin dan temannya, Raihan Putra, 3, yang bermain di kebun pisang di dekat kolam.
Saat ketemu, Nurdin dan temannya mengatakan melihat sesuatu di kolam renang yang berisi air hujan. Ketika didekati, dia mendapati jasad anak kecil yang sudah terapung. Nurdin mengaku kenal Imanuel dan sering bermain dengannya.
BACA JUGA: Jangan Main di Pinggiran Sungai, Bahaya
Ketua RT 06, RW 03, Sambisari Darjo mengatakan bahwa korban merupakan anak salah seorang warga yang kos di Jalan Sambisari Gang 2C RT 06, RW 03. Pasangan Yoktan Tenis dan Maria C. Bana baru dua bulan pindah dari NTT.
Orang tuanya bekerja dan biasanya dia dititipkan kepada sesama teman kos. "Saya juga tidak tahu kok dia bisa bermain sampai sini," terang Darjo. Jarak rumah korban lumayan jauh dari lokasi penemuan jenazah.
BACA JUGA: Bocah Tewas Terseret Air di Selokan
Pria 46 tahun itu menambahkan bahwa kedua anak yang menemukan korban tidak dalam keadaan basah. Tidak ada ciri-ciri bahwa Nurdin dan Raihan ikut mandi atau turun ke kolam tersebut.
Menurut dia, sangat mungkin korban keasyikan bermain dan terjatuh di kolam dengan kedalaman setengah meter di bagian pinggir dan sekitar 1,5 meter di bagian tengah itu.
Kapolsek Lakarsantri Kompol Dwi Heri Sukiswanto menyatakan, untuk sementara pihaknya tidak menemukan unsur pidana atas meninggalnya korban.
Tidak ada tanda-tanda kekerasan di tubuh korban. Peristiwa nahas itu murni kecelakaan. Korban memang masih kecil dan tergiur melihat air hujan di kolam tersebut.
Lantas, dia bermain dan nyebur di sana. Karena tidak bisa berenang dan dua temannya tidak bisa berbuat apa-apa, korban pun tenggelam.
Pria dengan satu melati di pundak itu menambahkan bahwa tempat tenggelamnya korban merupakan bekas kolam di lahan milik Beni yang saat ini berada di Malang.
Kolam tersebut berada sekitar 15 meter dari jalan. Di sekitar kolam terdapat banyak pohon pisang. Tidak ada pagar sama sekali.
Karena itu, agar tidak lagi memakan korban, pihaknya berkoordinasi dengan RT, RW, lurah, dan camat setempat. Mereka berharap kebun tersebut dipagari atau ditutup.
"Agar anak-anak tidak bermain di sana lagi," ujar Heri.
Camat Sambikerep Agus Setyoko mengatakan, berdasar pembicaraan sementara, rencananya kolam tersebut ditutup dengan tanah. Warga setempat juga menyarankan demikian. Namun, lanjut dia, realisasi rencana itu masih menunggu pemiliknya yang dikabarkan tiba hari ini. (his/c6/any/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Terpeleset, Dua Bocah Tewas Tenggelam
Redaktur & Reporter : Natalia