Terpeleset, Dua Bocah Tewas Tenggelam

Sabtu, 29 September 2018 – 12:51 WIB
Tenggelam. Ilustrasi. Foto: Pixabay

jpnn.com, NGANJUK - Nasib tragis menimpa dua siswi SD Oktavia Fitri Ramadani, 12, dan Sintia Dwi Marsela, 12. Dua siswi SDN 1 Klagen, Kecamatan Rejoso, itu tewas tenggelam saat bermain di Dam (Waduk) Margomulyo, Desa Banjarejo, Rejoso, pada Jumat sore (28/9).

Informasi yang dihimpun koran ini menyebutkan, Oktavia dan Sintia meninggalkan rumah sekitar pukul 13.00. Siswi kelas VI tersebut pamit kepada orang tuanya untuk mengikuti les persiapan ujian nasional.

BACA JUGA: Lepas dari Pengawasan Ayah, Bocah 4 Tahun Tewas Mengambang

Keduanya mengikuti les bersama Nova Fitri Nur Verisia, 12, siswi lainnya yang juga tetangga korban.

Ketiganya tidak langsung pulang, tapi bermain ke Dam Margomulyo yang tak jauh dari rumah mereka. Awalnya tiga bocah itu bermain di plengsengan dam.

BACA JUGA: Tenggelam di Kali Cikarang, Bocah 3 Tahun Masih Dicari

Menurut keterangan Nova, mereka sempat berdiri di plengsengan yang miring. Saat itu Oktavia berada di tempat paling atas, kemudian Sintia di tengah dan Nova paling bawah.

"Saat sedang bermain, korban (Oktavia, Red) menginjak pasir di plengsengan, terpeleset, dan jatuh," kata Kapolsek Rejoso AKP Burhanudin.

BACA JUGA: Venue Ski Air Danau Jakabaring Telan Korban Jiwa

Nahas, tubuh Oktavia menimpa Sintia yang ada di bawahnya. Hanya dalam hitungan detik, tubuh Oktavia dan Sintia langsung masuk ke dam dengan kedalaman lebih dari 2 meter itu. Nova yang ada di plengsengan paling bawah selamat.

Byuur! Tubuh dua bocah berambut panjang yang tidak bisa berenang itu langsung tak terlihat. Nova yang tak menyangka dua temannya tenggelam langsung panik. Dia berlari sambil berteriak minta tolong.

Teriakan Nova langsung membuat warga berdatangan ke lokasi kejadian. Beberapa warga yang bisa berenang langsung menceburkan diri ke dam.

Setelah sekitar satu jam dicari, jasad bocah malang itu dapat diangkat ke permukaan. "Yang pertama ditemukan Oktavia. Setelah itu baru Sintia," kata Sumarto, 51, warga Desa Mlorah, Rejoso, yang kemarin melihat proses evakuasi.

Warga lantas membawa jenazah dua bocah nahas tersebut ke Puskesmas Rejoso untuk diperiksa. Tangis pun pecah saat pihak keluarga mengecek kondisi jenazah di puskesmas.

Orang tua Oktavia dan Sintia yang terpukul tidak bisa diajak bicara. Mereka hanya menangis sembari memegangi tubuh sang anak yang sudah kaku.

Dikonfirmasi tentang penanganan lebih lanjut kasus tenggelamnya dua siswi SD tersebut, Burhanudin mengatakan, polisi memastikan bahwa kasus tenggelam itu murni musibah.

"Tidak ada tanda-tanda kriminal. Jenazah kami kembalikan kepada keluarga," lanjut perwira dengan tiga balok di pundak tersebut. (rq/ut/c9/diq/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bocah yang Tenggelam Sering Melamun Lantaran Ayah di Penjara


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler