jpnn.com, JEMBER - Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) Kementerian Pertanian (Kementan) menggelar panen padi seluas 26 hektare di tiga desa di Kabupaten Jember, Jawa Timur, Sabtu (6/1).
Panen padi ini merupakan salah satu bagian dari safari Balitbang Kementan di Indonesia.
BACA JUGA: Petani Halbar Bergairah Panen Padi di Lahan Cetak Sawah Baru
Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan Kementan Fadjry Djufry mengatakan, panen padi dilaksanakan pada hamparan sawah seluas 185 hektare. Total luasan yang dipanen yakni 26 hektare.
"Panen ini merupakan dukungan pemerintah pusat dengan bantuan benih unggul dan alat dan mesin pertanian," kata Fadjry dalam keterangan tertulisnya.
BACA JUGA: Hujan Merata, Kabupaten Kupang Panen Padi
Menurutnya, peningkatan produksi terlihat jelas. Dia mengklaim, kesejahteraan petani terangkat pula.
Mengenai panen di tiga desa ini, kata Fadjry, merupakan kerja sama antara Puslitbang Perkebunan, Balai Penelitian Tanaman Pangan (BPTP) Jawa Timur, Balai Penelitian Tanaman Pemanis dan Serat (Balittas), Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPT) Pertanian Kabupaten Jember, Babinsa dan sejumlah pihak terkait.
BACA JUGA: Panen Lumbung Beras di Kota Tahu
"Kontribusi kami sungguh nyata dalam peningkatan taraf hidup petani dan kesejahteraan masyarakat," kata Fadjry.
Fadjry menjelaskan, dengan rotasi berbagai jenis varietas padi unggul seperti Ciherang dan Cibogo serta Inpari 32, serta pengamatan dini, telah memberikan hasil yang sangat menggembirakan. Hasil panen mencapai produktivitas sembilan ton per hektare.
"Panen ini membuktikan bahwa di Januari yang pada waktu lalu tidak dikenal sebagai bulan panen kini telah berubah menjadi masa panen raya sehingga tidak ada kata untuk impor beras karena panen bisa dilakukan setiap saat," kata dia.
Yang tak kalah menarik, kata dia adalah pada kelompok Tani Sumber Makmur, Desa Tegaluwanu, Kabupaten Jember, bisa melakukan panen empat kali setahun. Petani sudah menyiapkan bibit pada saat panen baru akan dilakukan sehingga ada kontinuitas tanam.
"Varietas padi yang ditanam yakni Inpari 32 dengan produktivitas tujuh ton per hektare. Harga gabah tingkat petani Rp. 5.200 per kg. Panen masih akan berlanjut sampai Februari 2018," tandas dia. (tan/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Flores Timur Siap Dukung Swasembada Pangan Nasional
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga