jpnn.com - MAKASSAR - Jelang munas Golkar, para bakal calon (balon) ketua umum mempersiapkan diri, bersosialisasi, termasuk merancang deklarasi maju sebagai kandidat pemimpin utama di partai berlambang beringin.
Salah satunya adalah Syahrul Yasin Limpo. Tokoh yang saat ini menjabat Gubernur Sulawesi Selatan itu sedang merancang deklarasi besar-besaran. Lokasinya sudah ditentukan, yakni Solo, Jawa Tengah.
BACA JUGA: Dokter yang Hilang Sempat Titip Pesan Begini
Ditemui Fajar di kantor gubernur, Senin (28/3), Syahrul mengaku segera membicarakan rencana tersebut dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. "Saya kan ketuanya di APPSI. Apakah dia mau bantu atau tidak. Saya mau bicara dahulu dengan dia," ujar Syahrul.
Jawa Tengah sengaja dipilih menjadi lokasi deklarasi dengan pertimbangan bahwa Pulau Jawa merupakan lumbung suara Golkar. Di sana lah pemilih terbesarnya. Solo juga adalah kampung Presiden RI, Joko Widodo.
BACA JUGA: Handphone Kian Canggih, Pengguna Pos Tetap Tinggi
Kendati begitu, Syahrul mengaku dipilihnya lokasi ini tidak ada kaitannya dengan Jokowi. Gubernur Sulsel itu juga mengaku tidak mau menjual nama besar Jokowi untuk mendapatkan dukungan sebagai calon ketua umum Golkar. Begitupun dengan nama Agung Laksono ataupun Aburizal Bakrie (ARB).
"Saya tidak mau jual nama presiden, Agung, atau ARB, ini Syahrul. Saya hadir dan akan menunjukkan karakter sebagai orang Bugis-Makassar," tegas dia.
BACA JUGA: Hujan Deras, Tanah Longsor di Sekadau Hulu
Munaslub kini makin dekat. Dia mengungkapkan bahwa pihaknya sedang menjajaki seperti apa voters yang ada di seluruh Indonesia. Apalagi, munaslub Golkar tidak seperti pilgub atau pilkada. Voters atau pemilihnya jelas, 597. "Tidak terpengaruh dengan siapa yang mendukung siapa di sini," imbuhnya.
Dari informasi yang berembus, Syahrul juga tengah intens menjalin komunikasi dengan keluarga Cendana. Bahkan dalam waktu dekat, Syahrul dijadwalkan bertemu dengan anak Soeharto.
"Minimal, saya harus sowan dengan orang-orang baik di Solo, nyekar ke makam Soeharto dan Soekarno. Mudah-mudahan dengan kebaikan dan ketulusan itu, orang-orang bisa lihat keseriusan saya," lanjutnya.
Jika kemudian ada komunikasi dengan keluarga Cendana, tambah SYL, hal itu sudah terjalin dari dahulu. "Titik Soeharto itu sahabat saya sampai sekarang di FKPPI. Sekarang, di FKPPI wilayahnya dibagi tiga. Di Sumatera ada Indra Bambang Hutoyo, di Jawa ada Titik Soeharto, dan di Kawasan Timur Indonesia ada saya," bebernya. (iad/asw/sap/adk/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Speedboat Tasbara Sebatik Dinilai tak Akan Diterima Malaysia
Redaktur : Tim Redaksi