jpnn.com - MATARAM – Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Provinsi NTB, dr Mawardi Hamry menghilang dari rumah dinasnya sejak Rabu (23/3) malam.
Seperti dilansir Lombok Post (Grup JPNN), Selasa (29/3), saat keluar pintu, dr Mawardi sempat berpesan pada satpam agar menjaga rumah. Korban mengaku pergi menghadiri rapat.
BACA JUGA: Balon Golkar Ini Mau Deklarasi Besar di Kampung Jokowi
Saat itu, korban keluar hanya menggunakan sandal, kaus oblong, jaket dan topi warna merah.
“Dari keterangan satpam, sejak sore (Rabu, 23 Maret 2016, red) Pak Dokter terlihat agak gelisah,” ujar adik korban, H Marwan.
BACA JUGA: Handphone Kian Canggih, Pengguna Pos Tetap Tinggi
Menurut Marwan, korban setiap Sabtu pulang ke kampung halamannya di Kotaraja Kecamatan Sikur, Lombok Timur. Dan, bila berhalangan biasanya korban selalu menghubungi salah satu keluarga untuk mengabari pada ibundanya, Hj Rehanah (80).
Namun sekitar satu bulan terakhir ini, dr Mawardi sama sekali tidak ada kabar. Keluarga justru kaget tiba-tiba mendapat kabar jika dr Mawardi hilang.
BACA JUGA: Hujan Deras, Tanah Longsor di Sekadau Hulu
Sementara itu Ibundanya Hj Rehanah berharap putra kelimanya itu segera dapat ditemukan oleh pihak polisi. Perempuan yang biasa dipanggil Ummi oleh anak-anaknya ini meyakini jika putra kesayangannya masih berada di sekitar Lombok atau NTB.
Sejak dikabarkan menghilang, dikatakan anggota keluarga dan juga masyarakat di Kotaraja melakukan doa dan yasinan bersama dengan harapan korban senantiasa sehat dan segera dapat ditemukan dengan selamat.(lal/fri/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Speedboat Tasbara Sebatik Dinilai tak Akan Diterima Malaysia
Redaktur : Tim Redaksi