jpnn.com, JAKARTA - Ketua Prabowo Mania 08 Jawa Timur Bambang Widjanarko Setio mengeklaim pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka mendapat dukungan penuh dari Presiden Joko Widodo dan masyarakat Indonesia.
“Kepercayaan rakyat kepada Presiden Joko Widodo adalah bukti yang didasarkan kinerjanya selama hampir sepuluh tahun, yang dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Jadi, wajarlah kalau kemudian masyarakat dan Presiden Jokowi mendukung Capres-Cawapres Prabowo-Gibran,” ujar Bambang Widjanarko Setio, Jumat (9/2).
BACA JUGA: Ahok Mengkritik Kinerja Jokowi, Eks Ahoker Bereaksi, Tegas
Menurut Bambang, Presiden Jokowi telah menunjukkan kinerjanya yang baik, keberhasilan berbagai program pembangunan nasional, termasuk pembangunan infrastruktur yang futuristik bagi masa depan Indonesia.
“Kerja sama internasional antara G to G atau antara Pemerintah Indonesia dengan pemerintah negara-negara lain juga diwujudkan dalam perspektif yang berkesinambungan. Dampaknya sangat positif bagi kemajuan bangsa dan negara Indonesia,” kata Bambang.
BACA JUGA: Wahai Jokowi, Dengarlah Pernyataan Ganjar Ini: Esok Dele, Sore Tempe
Oleh karena itu, keberhasilan dan kesinambungan pembangunan yang dilakukan Presiden Jokowi, menjadi alasan kuat untuk dilanjutkan.
“Prabowo-Gibran sangat diyakini dapat melanjutkan berbagai keberhasilan pembangunan yang telah dilakukan oleh Presiden Jokowi. Oleh karena itu, sangat wajar kalau Prabowo-Gibran mendapat dukungan penuh dari Presiden Jokowi untuk melanjutkan estafet kepemimpinan Indonesia lima tahun ke depan,” kata Bambang.
BACA JUGA: Bambang Mendukung Pesan Prabowo untuk Mewaspadai Praktik Politik Uang
Menurut Bambang, untuk melanjutkan program pembangunan yang dilakukan Presiden Jokowi, maka Koalisi Indonesia Maju mencalonkan Capres-Cawapres Prabowo-Gibran.
Menjawab pertanyaan, Bambang mengatakan hal yang wajar bila ada partai politik lain yang tidak sejalan atau tidak setuju dengan keberhasilan yang dilakukan Presiden Jokowi.
Bahkan, kata Bambang, kalau ada kritik atau kontras dukungan dari masyarakat dan kalangan akademisi di kampus, menjadi hal yang wajar.
“Dalam politik, tentu saja ada yang setuju dan ada yang tidak setuju, tetapi capaian pembangunan yang telah dilakukan oleh pemerintahan Jokowi selam hampir sepuluh tahun tidak boleh dipandang sebelah mata,” kata Bambang.
Dalam konteks Pilpres 2024, ketika dukungan politik kemudian mengalir kepada Capres-Cawapres Prabowo-Gibran menjadi sebuah keniscayaan.
Oleh karena itu, menurut Bambang, ketika koalisi partai politik yang mengusung Prabowo-Gibran menyongsong kemenangan, jangan dihadapi dengan politik destruktif.
Menurut dia, antusias masyarakat terhadap Kampanye Akbar bertajuk “Pesta Rakyat untuk Indonesia Maju” yang digelar di Gelora Bung Karno (GBK), Sabtu, 10 Februari 2024, jangan dipandang sebelah mata.
“Ini adalah Kampanye Akbar yang menegaskan kemenangan Prabowo-Gibran pada Pilpres 2024 dalam satu putaran. Mari kita berpolitik dengan konstruktif untuk Indonesia Maju, Sejahtera dan berkeadilan bagi seluruh rakyat Indonesia,” tegas Bambang.
Sementara itu, Ketua Umum Prabowo Mania 08 Immanuel Ebenezer mengatakan konsolidasi nasional dan terjun langsung menemui masyarakat adalah kerja cerdas dan kerja keras untuk meraih dukungan dan simpati masyarakat Indonesia.
“Berpikir cerdas, bekerja cerdas dan bekerja keras demi mewujudkan Indonesia Maju merupakan spirit untuk kemenangan Prabowo-Gibran sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia dalam satu putaran adalah suatu keniscayaan. Oleh karena itu, kami selalu bersama rakyat Indonesia bahkan di pelosok-pelosokn daratan terpencil di Indonesia,” kata Noel yang juga Wakil Komandan Relawan Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran.
Menurut Noel, Kampanye Akbar yang merupakan Pesta Rakyat untuk Indonesia Maju, yang digelar pada Sabtu, 10 Februari 2024 adalah manifestasi kemenangan rakyat untuk Indonesia yang lebih baik, lebih maju, dan terwujudnya kesejahteraan yang berkeadilan di Negara Gemah Ripah Loh Jinawi.(fri/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Redaktur & Reporter : Friederich Batari