Bambang Pacul: Jika Tak Dikenal Rakyat, Jangan Harap Jadi Bupati

Minggu, 23 Agustus 2020 – 00:06 WIB
Bambang Wuryanto. Foto: Dok. JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Bidang Pemenangan Pemilu PDI Perjuangan Bambang 'Pacul' Wuryanto meminta calon kepala daerah dan wakil kepala daerah lebih sering bergaul dengan rakyat di Pilkada Serentak 2020.

Menurut Bambang, akan sulit bagi calon kepala daerah dipilih rakyat apabila tidak dikenal. 

BACA JUGA: Jika Berhasil di Pilkada 2020, PDIP Bisa Menang Banyak di Pilpres 2024

Hal ini Bambang sampaikan saat memberikan materi Peta Politik Nasional, Strategi dan Program Strategis Kerakyatan untuk Pemenangan Pilkada di Tengah Pandemi Covid-19 di Sekolah Partai gelombang pertama melalui telekonferensi, Sabtu (22/8). Hadir juga pengamat politik Burhanuddin Muhtadi sebagai pemateri.

"Jadi jangan gambar saja, kita lakukan personal touching di lapangan. Siapa yang melakukan itu, itulah pasukan gorong-gorong juang. Itulah duta-dutanya paslon. Itu harus dididik, jangan dilepas," kata Bambang.

BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Banser vs Dedengkot HTI, Warning untuk Gibran, Antasari Bersuara Lagi

Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah ini juga Bambang juga menyampaikan bahwa struktur dan konstituen PDI Perjuangan sangat solid sehingga otomatis akan kalahkan rival saat pilkada.

Namun, Bambang juga meminta 129 calon kepala daerah dan wakil kepala daerah yang mengikuti Sekolah Partai untuk membuat struktur tim pemenangan yang solid dan menggandeng lembaga survei. Tim itu nantinya akan membantu paslon dalam memetakan serta menemukan solusinya.

BACA JUGA: Gedung Kejaksaan Agung Terbakar, Kapuspenkum: Enggak Usah Menduga-duga, yang Penting Bisa Padam

Sekretaris Fraksi PDI Perjuangan di DPR RI ini juga meminta paslon harus mengawal suara dari masuknya ke bilik pencoblosan hingga penghitungan di tingkat provinsi. Dalam posisi ini, saksi juga harus mendapat pendidikan yang serius.

Selain itu, kata Bambang, saat ini Indonesia tengah mengalami pandemi Covid-19 sehingga kegiatan di ruang terbuka dan kampanye langsung harus dibatasi.

Karena itu, paslon harus memperbanyak relawan untuk menyuarakan proposal program bagi calon penantang atau keberhasilah pemerintahan bagi petahana.

"Kita tingkatkan dua kali lipat. Kita akan lakukan efek penggetar," tambah Bambang.

Di samping itu, Bambang mengatakan, paslon harus menyiapkan logistik untuk memperbanyak alat peraga kampanye (APK) dan juga non-APK. Tagline paslon pun harus dipikirkan dengan matang. Menurut dia, hal ini menjadi faktor penentu paslon untuk menang.

"Kita ingat di Jateng kita buat untuk Pak Ganjar Pranowo tagline, Mboten Korupsi, Mboten Ngapusi. Berikut tagline PDIP 2014 kita bicara Indonesia Hebat. Bagaimana menjadi insinyur yang hebat, bisa menjadi seorang politisi yang hebat dan bahkan tukang las yang hebat. Inilah tagline itu battle your mind," kata Bambang.

Syarat untuk memenangkan pemilu lainnya, lanjut Bambang, paslon harus mengenal karakteristik pemilihnya sebanyak 90 persen.

Selain itu, kata Bambang, berdasarkan teori dan praktik yang sudah dilakukan oleh PDIP, modal utama keterpilihan paslon setidaknya memiliki aspek keterkenalan 86 persen.

"Jadi kalau enggak dikenal 86 persen masyarakat, jangan harap jadi bupati, jangan harap jadi gubernur," kata dia.

Di sisi lainnya bagi petahana, kata Bambang, 13 persen ketidaksukaan masyarakat sudah masuk dalam tahap mengkhawatirkan.

Bambang mengisahkan pihaknya mampu mengalahkan petahana Bibit Waluyo dengan mendukung Ganjar Heru Sudjatmoko di Pilkada Jateng 2013.

Saat itu, kata Bambang, 22 persen masyarakat Jateng tidak menyukai Bibit sehingga menjadi modal besar bagi PDI Perjuangan. 

Dalam Sekolah Partai gelombang pertama ini, diikuti oleh 129 calon kepala daerah dan wakil kepala daerah.

Di antaranya mereka yang ikut adalah Calon Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey, Calon Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi dan Calon Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka. 

Sekolah Partai ini sendiri dibuka oleh Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri pada Jumat (21/8) kemarin. Nantinya Sekolah Partai ini akan dilakukan selama lima hari berturut-turut oleh calon kepala daerah dan wakil kepala daerah secara virtual. (tan/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler