jpnn.com, YOGYAKARTA - Sejumlah tokoh melakukan peletakan batu pertama untuk pembangunan Masjid Hajah Yuliana di Kampus Madrasah Mu'allimin Muhammadiyah Yogyakarta.
Nama masjid ini diambil dari nama ibu seorang pengusaha nasional Yendra Fahmi. Pembangunan masjid dialokasikan Rp 30 miliar.
BACA JUGA: Masjid Apung Ancol Telan Biaya Rp 50 Miliar
Peletakan batu pertama dilakukan oleh Ketua MPR RI Bambang Soesatyo. Hadir juga dalam acara ini, Ketua PP Muhammadiyah KH Haedar Nasir, Buya Syafii Maarif, mantan Kapolri Jenderal (Purn.) Badrodin Haiti dan Kapolda DIY Irjen Ahmad Dofiri.
"Masjid ini didesain untuk menampung lebih dari dua ribu jemaah. Yendra Fahmi, pengusaha asal Minang, membantu pembangunan masjid ini dengan biaya Rp 30 miliar dari kantong pribadinya. Sebagai pengusaha sekaligus pengurus Muhammadiyah, Yendra telah turut serta dalam upaya untuk mencerdaskan anak bangsa," ujar Ketua Tim Pengembangan Mu’allimin KH Ahmad Syafii Maarif.
BACA JUGA: Resmikan Masjid Megah di Kesatrian Marinir, Kasal: Semoga Tambah Khusyuk Dalam Beribadah
Buya Maarif menilai pembangunan masjid ini sebagai sebuah usaha untuk membangun masa depan bangsa dalam jangka waktu yang tidak terkira.
Dia menganggap kemajuan madrasah yang didirikan KH Ahmad Dahlan itu turut membangun kecerdasan bangsa.
"Saya sebagai salah seorang alumnus madrasah ini pertengahan abad yang lalu merasakan betul bahwa pembentukan karakter dan akhlak mulia sangat ditekankan kepada para siswa. Kurikulumnya telah mengalami perubahan dan pengembangan dari masa ke masa," kata dia.
Sementara itu, Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menilai Yendra merupakan orang yang beruntung karena bisa membangun masjid. Dia juga mengharapkan masjid tersebut dijaga dan digunakan beribadah saat sudah berdiri.
"Berbahagialah orang-orang yang diberi kesempatan memuliakan masjid, baik secara lahiriah maupun batiniah. Pada saatnya nanti, ketika bangunan Masjid Hajah Yuliana ini telah selesai dibangun, kita semua punya tugas dan tanggung jawab untuk menjaga dan merawatnya agar menjadi tempat yang tetap layak untuk beribadah, tetap terjaga kebersihan dan kesuciannya," kata Bamsoet. (tan/jpnn)
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga