jpnn.com, BANJARNEGARA - Ketua DPR RI Bambang Soesatyo bersyukur ekspor perdana PT Banjarnegara Agromandiri Sejahtera (PT BAMS) yang memproduksi keripik buah organik bisa berjalan baik.
Pelepasan ekspor perdana PT BAMS ini dilakukan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Banjarnegara Indarto.
BACA JUGA: Ketua DPR Berharap Repnas Bikin Atmosfer Ekonomi Cerah
"Setelah sukses dengan ekspor perdana keripik nangka organik dan salak organik dari Banjarnegara ke Jerman diharapkan sampai dengan Desember 2019 nanti bisa dilanjutkan dengan ekspor produk lainnya dari hasil pertanian Kabupaten Banjarnegara dan sekitarnya. Misalnya, keripik nangka muda organik, pepaya dan keripik salak organik sebanyak 22 kontainer dengan nilai mencapai Rp 22 miliar," ujar Bamsoet di Jakarta, Sabtu (3/11).
Legislator Dapil Jawa Tengah VII yang meliputi Kabupaten Purbalingga, Banjarnegara dan Kebumen ini menjelaskan, PT BAMS telah dirintis sejak 2011.
BACA JUGA: Ketua DPR: Kemudahan Perizinan Tingkatkan Kemudahan Usaha
Setelah melalui kajian mendalam, baru direalisasikan pada 2015 dengan keyakinan bisa membantu mendongkrak perekonomian masyarakat Banjarnegara sekaligus sebagai sumbangsih kepada warga di daerah pemilihan di dapilnya.
Terlebih, Banjarnegara memang dikenal sebagai daerah unggulan penghasil buah, seperti salak dan nangka.
BACA JUGA: DPR: Menteri Agama Harus Mematuhi Tata Cara Pembentukan UU
"Saat ini karyawan yang bekerja terus menuju angka 100 orang dengan target 300 karyawan. Kami juga memberdayakan sekitar 300 petani organik lokal setempat. Sebagai negara agraris, sangat disayangkan jika hasil pertanian tidak kita olah lebih lanjut untuk mendapatkan nilai tambah ekonomi. Melalui kegiatan pabrikasi berskala ekspor, saya ingin buktikan kepada dunia bahwa hasil pertanian Indonesia tak kalah dibanding negara tetangga, seperti Thailand, Vietnam dan Malaysia," tutur Bamsoet.
Wakil ketua umum Kadin Indonesia yang juga politikus Partai Golkar ini juga meminta doa restu masyarakat agar PT BAMS bisa terus meningkatkan kapasitas produksinya.
Produk keripik buah dari satu kontainer sebulan (4 ton) menjadi 2 kontainer sebulan (8 ton), produk buah dalam kaleng tiga kontainer sebulan dan produk buah dalam kemasan plastik pouch sebanyak satu kontainer sebulan.
"Insyaallah peningkatan produksi bisa berbanding lurus dengan peningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat setempat. Utamanya para petani. Kami juga berikan pemberdayaan dan berbagai pelatihan sehingga buah hasil pertaniannya bisa bagus," papar Bamsoet.
Mantan ketua Komisi III DPR RI ini menuturkan, berbagai produk unggulan pabriknya seperti keripik salak organik, keripik nangka organik, keripik buah naga organik, dan juga makanan Indonesia dalam kemasan telah mendapatkan sertifikasi organik Eropa dan Amerika dari Control Union.
Berbagai pameran juga telah diikuti, seperti Anuga di Prancis), Thaifex (Thailand), Biofach (Jerman) dan Trade Expo Indonesia (ICE BSD, Indonesia).
"Melalui kesuksesan ekspor perdana ini, saya mengajak generasi muda lainnya juga ikut tergerak memajukan daerahnya masing-masing. Peluang usaha di segala bidang terbuka lebar. Tinggal bagaimana kita bisa melihat dan memanfaatkannya untuk kemakmuran bersama," kata Bamsoet. (adv/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Fahri Hamzah: Investigasi Musibah Lion Air Harus Menyeluruh
Redaktur : Tim Redaksi