jpnn.com, JAKARTA - Ketua MPR Bambang Soesatyo mendukung perjalanan Forum Silaturahmi Anak Bangsa (FSAB) yang memasuki usia ke-20 tahun.
Forum itu disebut sebagai gerakan moral yang terus menyebarkan benih perdamaian ke berbagai penjuru tanah air.
BACA JUGA: Bamsoet Apresiasi Dukungan Seluruh Pihak Terhadap Kesuksesan Formula E 2023 di Jakarta
Pria yang disapa Bamsoet itu menyebut FSAB terdiri dari anak cucu anggota TNI seperti Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI), Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI), Perjuangan Rakyat Semesta (PERMESTA), dan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII).
"FSAB telah menjadi landasan bagi Indonesia bahwa konflik yang terjadi di masa lalu tidak boleh diwariskan ke generasi selanjutnya. Cukup dijadikan pelajaran penting agar tidak terulang di kemudian hari," ujar Bamsoet seusai menerima pengurus Forum Silaturahmi Anak Bangsa (FSAB), di Jakarta, Rabu (7/6/23).
BACA JUGA: Bamsoet Dorong Pemerintah Membenahi Permasalahan Guru PPPK
Bamsoet menambahka FSAB juga menunjukan bahwa benih-benih konflik antaranak bangsa sebenarnya bisa diredam dan diselesaikan.
Kuncinya, semua pihak mau bersikap terbuka dan membangun dialog untuk menciptakan saling kesepahaman.
BACA JUGA: Bamsoet Tegaskan Indonesia Terbukti Mampu Sukseskan Berbagai Kejuaraan Internasional
Turut hadir antara lain, Ketua FSAB Suryo Susilo, Mayang Deborah (cucu Pahlawan Revolusi D.I. Pandjaitan), Bara Wiryawan (cucu Tokoh Sastrawan Pujangga Baru, Sanoesi Pane), Nina Pane (Novelis, penulis buku FSAB: The Children of War).
Ketua DPR RI ke-20 ini juga mengajak FSAB agar tidak hanya menyetop konflik warisan masa lalu, melainkan juga terlibat dalam membendung berbagai potensi konflik yang terjadi hari ini, agar tidak membesar di esok hari.
Khususnya dalam mewaspadai terjadinya konflik akibat penyelenggaraan Pemilu 2024 dan Pilkada Serentak 2024.
"Kontestasi Politik seringkali menyebabkan polarisasi rakyat pada kutub-kutub yang berseberangan, bahkan berpotensi memicu konflik horisontal," jelas Bamsoet.
Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila ini menerangkan, dalam konteks kehidupan demokrasi, negara menjamin kebebasan untuk mengemukakan pendapat dalam segala bidang, termasuk dalam menentukan pilihan dan orientasi politik.
Dalam kaitan ini, berbagai kelompok masyarakat memiliki peran penting dan krusial dalam menarasikan pentingnya menjaga nilai-nilai kebersamaan.
"FSAB bisa menjadi mitra strategis pemerintah dalam menjaga agar aktualisasi kehidupan berpolitik tidak bersinggungan dengan isu-isu sensitif yang dapat menimbulkan kesalahpahaman, dan memicu konflik horisontal," pungkas Bamsoet. (jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
BACA ARTIKEL LAINNYA... Serahkan Trofi Kepada Juara Formula E 2023, Bamsoet: Alhamdulillah, Balapan Sukses
Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Dedi Sofian, Dedi Sofian