Bamsoet Ajak Seluruh Elemen Bangsa Bantu Pulihkan Perekonomian Nasional

Sosialisasi Empat Pilar MPR RI Bersama Depinas SOKSI

Sabtu, 30 Januari 2021 – 22:15 WIB
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo saat sosialisasi Empat Pilar MPR bersama SOKSI di Bali, Sabtu (30/1). Bamsoet mengajak semua elemen bersama-sama memulihkan perekonomian karena pandemi Covid-19. Foto: Humas MPR.

jpnn.com, BALI - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengatakan kondisi perekonomian nasional yang kurang sehat akibat pandemi Covid-19, tercermin dari defisit APBN 2020 mencapai Rp 956,3 triliun atau setara 6,09 persen dari produk domestik bruto harus segera dipulihkan.

Dia menegaskan bahwa pemerintah tidak bisa bekerja sendirian, tetapi peran serta semua pihak termasuk organisasi kemasyarakatan (ormas).

BACA JUGA: Satu Juta Kasus Corona, Bamsoet: Jangan Biarkan RS Melemah

Menurut dia, Badan Pusat Statistik (BPS) per Agustus 2020 mencatat sekitar 29,12 juta orang usia kerja terdampak pandemi Covid-19.

Kadin Indonesia juga mengingatkan hingga Oktober 2020, sudah lebih dari 6,4 juta tenaga kerja yang dirumahkan.

BACA JUGA: Ketua MPR Berharap Kerja Sama Ekonomi RI-Maroko Terus Ditingkatkan

"Tanpa gerak cepat dan dukungan semua pihak, tidak menutup kemungkinan angka pengangguran bisa tembus 10 juta lebih," ujar Bamsoet dalam Sosialisasi Empat Pilar MPR RI bersama Dewan Pimpinan Nasional Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (Depinas SOKSI), di Bali, Sabtu (30/1). 

Turut hadir para pengurus Depinas SOKSI, antara lain Ketua Dewan Pembina Bobby Suhardiman, Ketua Umum Ahmadi Noor Supit, Ketua Harian AA Bagus Adhi Mahendra dan Wakil Ketua Umum Andi Achmad Dara. 

BACA JUGA: Sembuh dari Infeksi Covid-19, Gubernur Khofifah Langsung Tancap Gas

Ketua ke-20 DPR RI ini menekankan, perlu penguatan struktur ekonomi dalam strategi kebijakan pemulihan perekonomian nasional.

Antara lain melalui pembangunan kawasan industri, ketahanan pangan melalui pengembangan food estate, infrastruktur padat karya, serta peningkatan kapasitas teknologi informasi dan komunikasi untuk mengakomodasi tren digitalisasi pada berbagai sektor perekonomian. 

Tak kalah penting adalah keberpihakan terhadap sektor UMKM yang kondisinya sedang kritis.

Menurut Asosiasi UMKM Indonesia, hingga awal September 2020 tercatat sekitar 30 juta UMKM mengalami kebangkrutan.

Padahal, sektor UMKM merupakan tulang punggung perekonomian, yang mampu menyerap 120 juta lebih angkatan kerja, dan memberikan kontribusi mayoritas pada PDB.

"Menyelamatkan UMKM, sama dengan menyelamatkan Indonesia," tegas Bamsoet. 

Wakil ketua umum SOKSI ini berharap dengan telah dimulainya program vaksinasi Covid-19 secara bertahap, akan membuka jalan bagi pemulihan kondisi perekonomian nasional.

Namun, ia mengingatkan bahwa perlu disadari program vaksinasi tidak serta merta secara instan menghilangkan seluruh dampak pandemi Covid-19.

Dibutuhkan waktu yang cukup untuk dapat benar-benar kembali pada kondisi 'normal'. 

"Bukan berarti kita pesimistis atau skeptis, namun justru meningkatkan kesadaran (awareness) atas berbagai potensi permasalahan yang mungkin timbul, dan menjadi cambuk untuk bangkit kembali. Dengan demikian, kita akan menjadi lebih siap dan sigap ketika berbagai potensi persoalan tersebut benar-benar hadir dan mengemuka," pungkas Bamsoet dalam sosialiasi tersebut. (*/jpnn)

 


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler