jpnn.com, JAKARTA - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mengapresiasi Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor beserta jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Bogor yang berhasil menyelesaikan persoalan izin pendirian Gereja Kristen Indonesia (GKI) Yasmin Bogor.
"Pemkot Bogor tidak saja menginisiasi upaya damai dan mengedepankan pendekatan humanis dalam mendorong lahirnya rekonsiliasi, namun memberikan kontribusi nyata dengan memberikan lahan hibah milik Pemkot Bogor kepada jemaat GKI Yasmin," kata Bambang Soesatyo (Bamsoet) dalam keterangannya, di Jakarta, Minggu (8/8).
BACA JUGA: Politikus Senior Demokrat di MPR Ini Sebut Penanganan Covid-19 Belum Ada Kemajuan
Hal itu dikatakan Bamsoet saat memberikan sambutan dalam acara serah terima Izin Mendirikan Bangunan (IMB) GKI Yasmin Bogor secara virtual dari Jakarta, Minggu.
Dia menilai persoalan izin pendirian GKI Yasmin telah menjadi "warisan pekerjaan rumah" yang berlarut-larut selama 15 tahun.
BACA JUGA: Catatan Ketua MPR RI: Antisipasi Bencana di Tengah Pandemi
Namun, menurut dia, saat ini persoalan pelik tersebut dapat diselesaikan melalui komitmen yang kuat untuk memperjuangkan kebaikan melalui cara-cara bijaksana dan dengan mengedepankan musyawarah.
Dia mengingatkan dalam konsepsi negara demokrasi, pluralisme adalah fitrah kebangsaan yang harus diterima, dihormati, dan dikelola dengan sebaik-baiknya.
BACA JUGA: Bamsoet Optimistis Herd Immunity Bisa Tercapai Tahun Ini
"Bangsa Indonesia yang sejak awal berdirinya dibangun oleh kemajemukan dan dipersatukan oleh ikrar kebangsaan sebagai sebuah negara bangsa, telah menempatkan keragaman dalam segala dimensinya sebagai kekayaan yang menyatukan," ujarnya.
Bamsoet menjelaskan konsep kebersamaan dalam keberagaman meniscayakan bahwa toleransi harus menjadi kebutuhan semua pihak karena kebhinnekaan adalah elemen pembentuk bangsa.
Menurut dia, kebhinnekaan bukan sebuah fakta sosiologis yang diterima sebagai sesuatu yang "given" dan secara alamiah hadir dengan sendirinya, namun harus terus-menerus diperjuangkan.
"Salah satunya melalui internalisasi dan revitalisasi nilai-nilai Pancasila sebagai ideologi dan pandangan hidup bangsa," imbuh Bamsoet.
Dia menegaskan dibutuhkan iktikat baik, kesungguhan, dan semangat kebersamaan. Semua dibutuhkan untuk membangun sinergi dan kolaborasi antar elemen masyarakat dalam setiap penyelesaian persoalan, terutama persoalan yang berkaitan dengan isu yang menyentuh aspek-aspek sensitivitas sosial.
Menurut dia, semangat itu yang telah ditunjukkan Pemkot Bogor dan jajaran Forkopimda Kota Bogor bersama Tim 7 sebagai perwakilan resmi GKI Yasmin, hingga pada akhirnya terwujud pemufakatan bersama dalam menyelesaikan persoalan GKI Yasmin.
"Memperjuangkan resolusi konflik yang berdimensi sosial keagamaan membutuhkan kontribusi, partisipasi dan keikhlasan dari setiap pemangku kepentingan sesuai peran dan kapasitasnya masing-masing," katanya.
Bamsoet menilai serah terima IMB GKI Yasmin adalah momentum bagi kita, untuk meneguhkan kembali komitmen kebangsaan kita sebagai bangsa yang majemuk.
Hadii dalam acara tersebut antara lain Wali Kota Bogor Bima Arya, Ketua Badan Pekerja Majelis Sinode (BPMS) Gereja Kristen Indonesia Pendeta Handi Hadiwitanto, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Bogor Mustofa Abdullah, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Bogor Hasbulloh beserta jajaran Forkopimda Kota Bogor. (jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Redaktur & Reporter : Elvi Robia