jpnn.com, JAKARTA - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mengapresiasi langkah generasi milenial Indonesia yang berani terjun ke Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Mengingat begitu besarnya pangsa pasar yang bisa dijangkau, membuat potensi pengembangan UMKM, khususnya di sektor kuliner, sangat besar. Terpenting jeli melihat peluang, punya perbedaan dan keunikan, serta kekhasan tersendiri.
“Gaya milenial sangat berbeda dengan kita yang old school. Milenial sangat suka nongkrong, ngopi-ngopi, mencoba berbagai makanan, sambil menikmati suasana kafe. Tak sekadar menghabiskan waktu, dari nongkrong inilah tak jarang mereka saling berkolaborasi menciptakan berbagai peluang usaha. Karenanya tak heran jika pertumbuhan usaha kuliner meningkat. Lapangan pekerjaan tercipta, pemasukan negara dari pajak meningkat,” ujar Bamsoet saat membuka Kafe Lekker Djakarta milik putra keduanya Dimaz Nizar Soesatyo, di Jakarta, Sabtu (29/2/20).
BACA JUGA: Membumikan Pancasila, Fahira Idris: Milenial Butuh Teladan, Bukan Tiktok
Mengutip data Riset Ekonomi UOB Indonesia tentang tingkat pendapatan berbagai segmentasi populasi antara tahun 2010 dan 2019, Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia ini memaparkan pendapatan riil kaum milenial tumbuh 8,6 persen per tahun secara tingkat pertumbuhan bertahap (compound annual growth rate). Seiring meningkatnya pendapatan, disisi lain akan membuat pengeluaran konsumsi pribadi bisa meningkat.
“Yang tadinya tidak suka nongkrong, karena pendapatan naik, jadi suka nongkrong. Yang tadinya tak suka mencoba makanan baru, jadi ingin mulai memanjakan lidahnya berpetualang. Semua ini adalah peluang usaha. Tinggal kejelian masing-masing owner menarik konsumen. Disinilah seninya berusaha. Menjadi berbeda sangat penting," tandas Bamsoet.
BACA JUGA: Munas III PERADI, Bamsoet: Advokat Harus Mampu Manfaatkan Kemajuan Teknologi di Bidang Hukum
Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia ini mengingatkan bahwa cita rasa kuliner Indonesia sangat luar biasa. Kekayaan rempah dan seni memasak membuat begitu banyak hal yang bisa di explore. Tak melulu menampilkan sajian western atau mancanegara lainnya, kafe yang bisa menyajikan sajian Nusantara juga punya peluang usaha yang menjanjikan.
“Menggali cita rasa Nusantara, selain sebagai ide usaha, sekaligus sebagai perjuangan merawat kekayaan nasional bangsa. Dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote, masih menyimpan begitu banyak kekayaan cita rasa. Jika jeli melihat peluang ini, Kafe Lekker Djakarta, bisa menjadi destinasi utama bagi penikmat rasa untuk bersantai, sekaligus memanjakan lidahnya berpetualang,” pungkas Bamsoet.(jpnn)
BACA JUGA: Menkum HAM Dorong Tiga Kubu Pengurus Peradi Segera Berdamai
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi