jpnn.com - JAKARTA - Bendahara Umum Partai Golkar versi Munas Bali Bambang Soesatyo mengatakan sudah ada 12 nama calon Ketua Umum Partai Golkar. Tapi dari 12 nama itu menurut Bambang Soesatyo, sebagian besar hanya untuk hore-hore alias tidak serius.
"Ada 12 nama calon ketua umum. Tapi kebanyakan hanya calon hore-hore, tidak serius. Hanya dua atau paling banyak tiga saja yang serius," kata Bambang Soesatyo, dalam rilisnya, Rabu (10/2).
BACA JUGA: LIHAT NIH! Kursi Pelontar Super Tucano yang Ditemukan Kosong
Salah satu calon Ketua Umum yang serius ujar Bamsoet sapan Bambang Soesatyo, adalah Ade Komarudin. Ade menurut Bamsoet adalah calon tunggal yang diusung oleh sayap Partai Golkar, Sentra Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (Soksi).
"Akom (Ade Komarudin,red) adalah calon tunggal Soksi, kami sepakat Soksi sepakat mendukung Ade Komarudin yang sekarang menjadi Ketua DPR. Kami berharap Akom menjadi harapan baru Golkar yang selama setahun ini terpuruk karena 'dikerjai' sebab jauh dari kekuasaan," tegasnya.
BACA JUGA: Tutupi Kebutuhan Hidup, Guru Honorer Ini Jual Bensin Eceran
Pentingnya Akom memimpin Golkar lanjutnya, dengan berharapan Akom yang sebagai Ketua DPR RI memeliki posisi strategis dan secara undang-undang sejajar dengan presiden. "Kalau dia terpilih menjadi Ketua Umum Golkar, secara politik dan strata sejajar dengan presiden. Sehingga diharapkan Golkar tidak dipandang sebelah mata," ujarnya.
Menjawab pertanyaan kalau Akom jadi Ketua Umum Golkar akan terjebak rangkap jabatan sebagai Ketua DPR RI?, Ketua Komisi III DPR RI menjelaskan tidak ada larangan. Bahkan kalau mau rangkap sebagai Ketua MPR itu bagus ujar Bamsoet. Jadi Ketua Umum Golkar, juga ketua DPR dan MPR, malah makin kuat.
BACA JUGA: Mabes Pastikan Kondisi di Poso Sudah Kondusif
"Jadi jangan berfikir sempit, kalau Golkar ingin ketua umumnya tidak cemen dan sontoloyo apalagi kayak ayam sayur maka dia harus memilik starata dalam kenegaraan," pungkasnya.(fas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ternyata Sang Pilot Super Tucano Tewas Saat...
Redaktur : Tim Redaksi