Bamsoet Beberkan Pentingnya Digitalisasi Bagi UMKM

Selasa, 16 November 2021 – 15:05 WIB
Ketua MPR Bambang Soesatyo atau Bamsoet menjelaskan pentingnya digitalisasi bagi UMKM. Foto: Humas MPR RI

jpnn.com, JAKARTA - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menilai digitalisasi pada UMKM merupakan keharusan.

Pasalnya, berbekal digitalisasi UMKM tidak hanya mampu bertahan di tengah gempuran sistem ekonomi liberal, tetapi juga mampu meningkatkan kontribusi terhadap ekonomi Indonesia.

BACA JUGA: Masa Pandemi, UMKM Mitra Bisnis Lalamove Meningkat 220%

"Berdasarkan proyeksi Google, nilai ekonomi digital Indonesia pada 2025 bisa mencapai USD 146 miliar. Besarnya jumlah tersebut harus dinikmati oleh UMKM. Pada tahun ini saja, nilai ekonomi digital Indonesia sudah mencapai USD 70 miliar, tumbuh hingga 49 persen (yoy) dari capaian 2020 senilai USD 47 miliar," jelas Bamsoet usai menerima pengurus Koperasi UMKM Indonesia Sejahtera, di Jakarta, Selasa (16/11).

Oleh karena itu, Ketua DPR RI ke-20 itu mendukung langkah Koperasi UMKM Indonesia Sejahtera yang digagas alumni Universitas Jayabaya membuat marketplace UMKMSejahtera.id.

BACA JUGA: Ikut Bazar Klaster Mantriku, UMKM Binaan BRI Dapat Sertifikat Halal

Menurut dia, kehadiran UMKMSejahtera.id akan membantu target pemerintahan Presiden Joko Widodo agar pada 2024 setidaknya sudah ada 30 juta UMKM yang terhubung dengan ekonomi digital.

Data Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop UKM) pada Maret 2021 mencatat jumlah UMKM sudah mencapai 64,2 juta dengan kontribusi terhadap produk domestik bruto sebesar 61,07 persen atau senilai Rp 8.573,89 triliun.

BACA JUGA: Teuku Wisnu dan RumaTani Dorong UMKM Bangkit Kembali

UMKM mampu menyerap 97 persen dari total tenaga kerja Indonesia, serta menghimpun 60,42 persen dari total investasi di Indonesia.

"Namun, jumlah UMKM yang sudah terdigitalisasi, per November 2021, baru berjumlah 16,4 juta," ujar Bamsoet.

Kepala Badan Hubungan Penegakan Hukum, Pertahanan dan Keamanan KADIN Indonesia itu menerangkan tak hanya menguasai pasar domestik, UMKM Indonesia melalui marketplace UMKMSejahtera.id juga harus bisa menembus pasar luar negeri.

Mengingat kontribusi UMKM terhadap total ekspor masih kecil, yakni 14 persen. Kalah dibandingkan Singapura sebesar 41 persen, Thailand 29 persen, dan China 60 persen.

Bamsoet menjelaskan Presiden Joko Widodo menargetkan pada 2024, kontribusi UMKM dalam total ekspor bisa mencapai 21,6 persen. Sebagai langkah konkret mewujudkan target tersebut, pemerintah menaikan plafon KUR dari sebelumnya maksimum Rp 500 juta menjadi Rp 20 miliar.

"Ada juga KUR tanpa agunan dari Rp 50 juta ke Rp 100 juta. Serta mendorong agar pinjaman UMKM segera mencapai 20 persen dari total pinjaman perbankan," tegas Bamsoet.

Hadir dalam pertemuan itu, pengurus Koperasi UMKM Indonesia Sejahtera yang hadir antara lain, Ketua Imlahyudin, Sekretaris Taryana, dan pengurus lainnya M. Gofur, Suzie Alancy Firman, dan Diaz. (jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur & Reporter : Elvi Robia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler