jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) Bambang Soesatyo alias Bamsoet memastikan IMI di usianya yang ke-117 tahun terus berbenah diri dan bertransformasi sebagai satu-satunya induk organisasi yang menaungi seluruh sektor otomotif di Indonesia serta mendapatkan pengakuan dunia.
Menurut Bamsoet, tidak banyak organisasi yang mampu bertahan dan tetap eksis hingga melampaui usia satu abad.
BACA JUGA: Bamsoet: IMI Bersama Gubernur NTB Siap Gelar MXGP 2022 di Samota
Sebagai organisasi wadah berhimpun insan otomotif Indonesia, IMI terus berkiprah dan tidak pernah berhenti berkontribusi dalam memajukan dunia otomotif, khususnya pada sektor olahraga bermotor di Indonesia.
"Dalam usianya yang ke 117 tahun, IMI telah melewati berbagai tantangan dan dinamika zaman seiring laju peradaban dalam lini masa kesejarahan bangsa Indonesia," kata Bamsoet melalui keterangan. Senin (27/3).
BACA JUGA: Bamsoet: IMI dan Katech Akan Kembangkan Kendaraan Tenaga Surya dan Hidrogen
Pria yang sekarang menjabat sebagai Ketua MPR RI itu menceritakan kiprah IMI yang awalnya bernama Javache Motor Club didirikan pada 27 Maret 1906 oleh para amteenar saat itu, antara lain Raden Mat Said Kertoatmodjo, Raden Soedarman dan Raden Soekandar, serta berkantor untuk pertama kalinya di Semarang, Jawa Tengah.
Seiring waktu, Javache Motor Club mengalami perubahan nama menjadi Het Koningklije Nederlands Indische Motor Club (KNIMC).
Dari KNIMC kembali mengalami perubahan nama menjadi Indonesische Motor Club (IMC) hingga penyerahan kedaulatan dari Kerajaan Belanda kepada pemerintah Indonesia.
"Saat IMC diambil alih oleh pemerintah Indonesia, nama IMC pun diganti menjadi menjadi Ikatan Motor Indonesia (IMI) yang digunakan hingga sekarang," tutur Bamsoet.
Dia menegaskan pembentukan IMI sendiri telah mendapatkan pengakuan dan pengesahan dari berbagai badan internasional, yaitu AIT, FIA, OTA hingga FIM.
Dalam perjalanan sejarahnya sampai saat ini, lanjut Bamsoet, kontribusi IMI dalam memajukan olahraga otomotif nasional telah dilakukan melalui implementasi berbagai program kerja.
Termasuk dalam mendukung dan memfasilitasi penyelenggaraan berbagai event otomotif bertaraf internasional.
Pada 2023, IMI akan memfasilitasi 8 putaran kejuaraan internasional balap mobil dan motor.
Untuk kejuaraan internasional balap mobil terdiri dari FIA Formula E 2023 sebanyak dua putaran pada 3 dan 4 Juni 2023 di Jakarta International ePrix Circuit (JIEC) Ancol, Jakarta.
Kemudian Asia Pacific Rally Championship (APRC) 2023 sebanyak dua putaran pada 22-23 September 2023 serta 24-26 November 2023 di kawasan Danau Toba, Sumatera Utara.
"Kejuaraan internasional balap motor antara lain, World Superbike (WSBK) pada 3-5 Maret 2023 di Pertamina Mandalika International Street Circuit, Lombok, NTB," sebutnya.
Selanjutnya, Kejuaraan Dunia Motocross (MXGP) sebanyak dua putaran pada 25 Juni 2023 di Samota Rocket Motor Circuit, Sumbawa, NTB serta 2 Juli 2023 di Lombok, NTB.
Puncaknya, kata Bamsoet, MotoGP 2023 pada 13-15 Oktober 2023 di Pertamina Mandalika International Street Circuit di Lombok, NTB.
Dia juga mengungkapkan sejumlah target besar IMI.
"Kami juga menargetkan tahun 2024 mendatang dapat menggelar World Rally Champhionship (WRC) di Toba Sumatera Utara dan Formula One (F-1) di Jakarta," ungkap Bamsoet.
Bamsoet menambahkan, untuk kejuaraan nasional balap mobil akan diselenggarakan sebanyak 51 putaran.
Terdiri dari balap mobil 7 putaran, drag race 8 putaran, karting 6 putaran, speed rally 4 putaran, sprint rally 6 putaran, speed offroad 5 putaran, slalom 5 putaran, time rally 5 putaran, dan drifting 5 putaran.
Sementara, kejuaraan nasional sepeda motor diselenggarakan sebanyak 53 putaran.
Terdiri dari motoprix 17 putaran, drag bike 12 putaran, motocross 1 putaran, grasstrack 22 putaran, dan Enduro rally 1 putaran.
Ada juga kejuaraan setingkat nasional, yakni Indonesia Motoprix Championship (IMC) - Oneprix sebanyak 5 putaran.
"IMI akan terus menempatkan diri sebagai mitra strategis pemerintah dalam memajukan sektor otomotif nasional, baik sebagai sebuah industri, maupun sebagai ajang olahraga prestasi," tegas Bamsoet.
Melalui sinergi dan kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan, lanjut Bamsoet, IMI akan menjadi bagian dari solusi untuk mendorong lahirnya kreativitas dan inovasi di bidang pengembangan sektor otomotif.
"Termasuk dalam optimalisasi peran sektor otomotif dalam membangun perekonomian nasional," pungkas Bamsoet. (mrk/jpnn)
Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi