Bamsoet: BSSN Harus Mampu Tegakan Kedaulatan Indonesia di Dunia Siber

Selasa, 21 Mei 2019 – 19:51 WIB
Presiden Jokowi melantik Hinsa Siburian sebagai kepala BSSN, di Istana Negara, Selasa (21/5). Foto : Biro Pers Setpres

jpnn.com, JAKARTA - Ketua DPR RI Bambang Soesatyo mendukung penunjukan mantan Wakil Kepala Staf Angkatan Darat, Letjen TNI (purn) Hinsa Saburian, sebagai Kepala Badan Siber dan Sandi Nasional (BSSN).

Peraih Adhi Makayasa atau penghargaan taruna terbaik Akmil 1986 ini punya segudang pengalaman yang mumpuni untuk meningkatkan kinerja BSSN.

BACA JUGA: Bamsoet: Perlu Dibentuk Badan Penerimaan Negara di Bawah Presiden

“Ancaman terbesar di era saat ini bukan lagi sekadar mengandalkan kekuatan invansi militer. Melainkan telah bergesar kepada cyber crime, cyber attack, maupun cyber war. Dibawah kepemimpinan Hinsa Saburian, BSSN harus semakin menegakan kedaulatan Indonesia di ranah Siber,” ujar Bamsoet di Jakarta, Selasa (21/05).

BACA JUGA : Wuiiihh, Edward Mendadak Tajir, Habiskan Rp 6,4 M untuk Foya - Foya

BACA JUGA: Tenang, Keamanan dan Ketertiban Umum Masih dalam Kendali TNI-Polri

Legislator Dapil VII Jawa Tengah yang meliputi Kabupaten Purbalingga, Banjarnegara dan Kebumen ini berharap dalam menjalankan keamanan siber, BSSN mampu bekerja secara efektif dan efisien.

Dengan cara memanfaatkan, mengembangkan dan mengonsolidasikan semua unsur yang terkait dengan keamanan siber.

BACA JUGA: Bamsoet : DPR Dukung Jokowi Permudah Prosedur Berinvestasi

“Bahkan untuk memudahkan kerja, BSSN juga perlu membuat cyberthreat map (peta serangan siber) sebagai big data untuk kemudian dianalisis berbagai potensi dan pola serangannya,” tutur Bamsoet.

BACA JUGA :Ada yang Bawa Bom Molotov dan Bambu Runcing, Jakarta Siaga Satu

Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini menambahkan, tidak hanya dalam hal penanganan serangan siber saja, BSSN diharapkan juga mampu menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya melindungi data pribadi.

Perkembangan internet yang semakin melesat selain memberikan dampak positif, di sisi lain juga memberikan dampak negatif salah satunya menyangkut perlindungan data pribadi.

“Cybersecurity culture dalam ekosistem digital di Indonesia masih belum tumbuh. Karena itu perlu kesadaran semua pihak, baik pemerintah yang diwakili BSSN, private sector maupun dari sisi konsumen sendiri. Sehingga setiap pihak memiliki kesadaran untuk turut memonitor dan menyadari resiko saat menggunakan jaringan digital,” pungkas Bamsoet. (adv/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemilu Tidak Seharusnya Membuat Pilu


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
DPR  

Terpopuler