jpnn.com, BALI - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo bersama Ketua Parlemen Turki Mustafa Sentop membahas kondisi terkini di Israel dan Palestina melalui sambungan telepon.
Indonesia dan Turki, sebagaimana juga disampaikan Presiden Jokowi dan Presiden Erdogan, mengutuk keras pelanggaran dan agresi yang berulang kali dilakukan Israel, yang menargetkan warga sipil di seluruh wilayah Palestina.
BACA JUGA: Indonesia Minta Anggota OKI Bersatu demi Palestina, Utamakan Genjatan Senjata dan Perdamaian
Khususnya di Yerusalem Timur dan Jalur Gaza, yang telah menyebabkan penderitaan bagi banyak orang, termasuk perempuan dan anak-anak.
"Kami juga menekankan pentingnya Indonesia dan Turki bekerja sama menggalang dukungan global, khususnya dari negara-negera berpenduduk muslim yang tergabung dalam Organisasi Kerja sama Islam (OKI), maupun organisasi lainnya, guna menekan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk segera mengeluarkan resolusi mengutuk dan menghentikan agresi Israel terhadap Palestina," katanya.
BACA JUGA: Bamsoet Dukung Pembangunan Pelabuhan Persinggahan di Klungkung Bali
"Mengingat Sidang Dewan Keamanan PBB yang dilakukan pada Minggu (16/5), gagal mengambil tindakan tegas terhadap Israel," imbuh Bamsoet usai menerima telepon Mustafa Sentop, di Bali, Selasa (18/5).
Bamsoet menegaskan, Indonesia mengecam tindakan Israel yang juga menduduki wilayah dan merampas bangunan-bangunan warga Palestina di wilayah Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur.
BACA JUGA: Catatan Ketua MPR RI: KKB Papua dan Tegaknya HAM yang Berkeadilan
Menurut Bamsoet, tindakan Israel tersebut harus dihentikan sesegera mungkin untuk meredakan situasi dan menghentikan jatuhnya lebih banyak korban jiwa.
Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini optimistis Indonesia dan Turki dapat terus bersama-sama menyuarakan perjuangan bagi rakyat Palestina.
“Sebagai Ketua Majelis Permusyawartan Rakyat Republik Indonesia, saya mendukung upaya pemerintah Indonesia dan Turki saat ini yang telah menyuarakan keadilan bagi Palestina melalui berbagai forum internasional," kata Bamsoet.
"Saya juga berharap bahwa persatuan negara-negara Organisasi Kerjasama Islam perlu terus dijaga untuk mendukung perjuangan rakyat Palestina. Indonesia selalu mendukung perjuangan rakyat Palestina sehingga tercapainya perdamaian berdasarkan two-state solution,” imbuhnya.
Bamsoet menjelaskan, alinea pertama pembukaan konstitusi Indonesia secara tegas menyatakan bahwa kemerdekaan ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.
Bangsa Indonesia dan Palestina bahkan sudah saling mendukung kemerdekaan masing-masing sejak tahun 1944.
"Setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945, Presiden Soekarno kembali menegaskan, selama kemerdekaan bangsa Palestina belum diserahkan kepada orang-orang Palestina, maka selama itulah bangsa Indonesia berdiri menantang penjajahan Israel," tutur Bamsoet.
Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini juga menyesalkan pernyataan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, yang menyatakan penghentian serangan tidak akan terjadi dalam waktu dekat. Bahkan menegaskan serangan Israel ke Gaza terus berlangsung dengan kekuatan penuh.
"Padahal Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres, dalam pembukaan sidang Dewan Keamanan PBB telah mendesak Israel dan kelompok Hamas untuk segera menghentikan serangan. Berbagai negara dunia, seperti Qatar, Mesir, Jerman, Malaysia, Brunei Darussalam, dan bahkan Pemimpin Umat Katolik Paus Fransiskus, juga sudah menyerukan agar serangan bisa segera dihentikan," katanya.
Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila ini memaparkan, Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan sebanyak 197 warga Palestina tewas, termasuk 58 anak-anak dan 34 perempuan. Israel mengatakan, sebanyak sepuluh warganya tewas, termasuk dua anak-anak.
"Butuh peran konkret dari PBB, maupun negara besar seperti Amerika, Rusia, maupun negara-negara anggota Organisasi Kerjasama Islam (OKI) seperti Indonesia, Turki, Mesir, dan Qatar, agar gencatan senjata antara Hamas (Palestina) dengan Israel bisa segera terwujud," ujarnya.
"Sehingga tidak lagi memakan korban jiwa. Sebab, pertempuran antara kelompok Hamas dan Israel telah memasuki pekan kedua. Belum terlihat tanda-tanda pertempuran itu menurun,” kata Bamsoet. (*/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi