Bamsoet Dorong IPNU dan IPPNU Manfaatkan Teknologi Digital

Senin, 11 April 2022 – 22:45 WIB
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menerima pengurus IPNU dan IPPNU di Jakarta, Senin (11/4). Foto: Humas MPR RI

jpnn.com, JAKARTA - Rencananya, Nusantara Millenial Summit 3.0 diselenggarakan bersamaan dengan Kongres XX Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Kongres XIX Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU).

Dua acara itu digelar pada 23-26 Juni 2022 di Ponpes Qamarul Huda, Lombok, NTB.

BACA JUGA: Bamsoet: Basarnas Bisa Manfaatkan Taksi Terbang Ini untuk Kirim Bantuan Bencana

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) tentu mendukung acara tersebut.

Nusantara Millenial Summit 3.0 juga bertujuan menyukseskan kepemimpinan Indonesia dalam Presidensi G-20.

BACA JUGA: Bamsoet Menantang Tuksedo Studio Bali Produksi Mobil Listrik Handmade

"Sebagai organisasi massa keagamaan yang memiliki anggota sangat besar, NU segera masuk dunia digital, antara lain, marketplace dan platform edutech sendiri," ujar Bamsoet.

Hal itu dikatakannya seusai menerima pengurus IPNU dan IPPNU di Jakarta, Senin (11/4).

BACA JUGA: Bamsoet Dukung Kolaborasi Unperba dan UT di Bidang Teknologi Informasi

Ketua DPR RI ke-20 ini menjelaskan, riset Goldman Sach memprediksi, Indonesia akan berada dalam sepuluh besar negara dengan ekonomi termaju pada 2050.

Sementara itu, McKinsey Global Institute pada 2012 memprediksi pada 2030 Indonesia menempati urutan ekonomi ketujuh terbesar di dunia.

"Google, Temasek, dan Bain & Company memproyeksikan nilai ekonomi digital Indonesia tembus USD 146 miliar pada 2025. Prediksi ini harus benar-benar terwujud," jelas Bamsoet.

Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini menerangkan, IPNU dan IPPNU harus bisa berkontribusi memajukan ekonomi syariah Indonesia yang potensinya sangat besar untuk dikembangkan.

"Besarnya potensi ekonomi syariah tidak lepas dari jumlah pemeluk Islam di Indonesia yang mencapai 87,2 persen dari populasi,'' ungkapnya.

Terlebih, Indonesia juga telah naik ke peringkat 4 dari peringkat 5 dunia untuk pengembangan keuangan syariah setelah Malaysia, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab.

''Sementara itu, aset keuangan syariah di Indonesia menempati peringkat 7 dunia dengan total aset USD 99 miliar," tandas Bamsoet. (mrk/jpnn)


Redaktur : Tarmizi Hamdi
Reporter : Tarmizi Hamdi, Tarmizi Hamdi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler