jpnn.com, JAKARTA - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mengapresiasi penandatanganan nota kesepahaman antara Universitas Perwira Purbalingga (Unperba) dengan Universitas Terbuka (UT).
Melalui nota kesepahaman ini, Unperba dan UT akan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi untuk optimalisasi peran dan kontribusi perguruan tinggi.
BACA JUGA: Bamsoet Kembali Tegaskan Pentingnya PPHN demi Pembangunan Berkelanjutan
"Kerja sama ini bermanfaat dan menjadi wujud kontribusi membangun ekosistem pendidikan tinggi yang maju dan berkualitas,'' ujar Pembina Yayasan Perguruan Karya Bhakti Purbalingga dan pendiri Unperba ini.
Optimisme tersebut didasarkan pada keselarasan visi-misi yang dimiliki kedua kampus.
BACA JUGA: Bamsoet Gelar Lomba Mobil Modifikasi Berhadiah Rp 1 M, Peserta yang Ikut Bikin Kaget
Hal ini dikatakan Bamsoet setelah menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman antara Unperba dan UT secara virtual dari Jakarta, Jumat (8/4).
Ketua DPR RI ke-20 ini menjelaskan, nota kesepahaman yang ditandatangani ini dilandasi semangat kolaborasi antarinstitusi pendidikan tinggi.
BACA JUGA: Bamsoet Berharap Dewan Komisioner OJK Terpilih Siap Hadapi Ekonomi Digital
Kesempatan dan akses pendidikan tinggi harus terbuka bagi masyarakat.
Karena itu pemanfaatan teknologi harus menjadi media yang mampu menopang penyelenggaraan pendidikan.
"Sehingga hambatan jarak, ruang, dan waktu tidak lagi menjadi persoalan,'' ucapnya.
Universitas Terbuka mengedepankan platform pendidikan terbuka dan jarak jauh, memiliki banyak pengalaman berharga untuk pengembangan sistem pendidikan berbasis teknologi informasi.
Khususnya bagi perguruan tinggi yang belum lama didirikan seperti Universitas Perwira Purbalingga.
Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini menerangkan, nota kesepahaman juga ditujukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan tinggi.
Sebab, tantangan yang dihadapi tidak hanya aksesibilitas pembelajaran yang dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat, tetapi juga kemampuan perguruan tinggi menghasilkan alumni yang berkualitas.
"Salah satu agenda pokok dan prioritas pembangunan nasional 2020-2024 adalah peningkatan sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing," pungkas Bamsoet.
Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila ini juga menyoroti Statistik Pendidikan 2021 yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS).
Tngkat pendidikan penduduk Indonesia mayoritas masih didominasi penduduk berpendidikan rendah.
"Pemerataan akses pendidikan tinggi mengamanatkan bahwa pendidikan tinggi harus dapat dijangkau dan diakses,'' ujarnya.
Sebesar-besarnya masyarakat dan bukan menjadi barang eksklusif yang hanya dapat dinikmati sebagian kelompok masyarakat.
Pada prinsipnya, hak untuk mendapatkan pendidikan adalah hak setiap warga negara yang dijamin dan dilindungi konstitusi. (mrk/jpnn)
Redaktur : Tarmizi Hamdi
Reporter : Tarmizi Hamdi, Tarmizi Hamdi