Bamsoet Dorong Pelaku Usaha Korea Bantu Pembangunan Ibu Kota Negara di Kaltim

Senin, 03 Mei 2021 – 20:51 WIB
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menerima perwakilan Indonesia - Korea Networking, di Jakarta, Senin (3/5/21). Foto: Humas MPR RI

jpnn.com, JAKARTA - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo dipercaya menjadi Ketua Indonesia - Korea Network (IKN) sebagai wadah berkumpulnya sekitar 29 lembaga publik dan perusahaan Korea Selatan dalam membantu pembangunan dan pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan Timur (Kaltim).

Menurut Bamsoet, kebutuhan pembangunan dan pemindahan Ibu Kota Negara mencapai sekitar Rp 466 triliun. APBN hanya mengalokasikan sekitar Rp 89,4 triliun (19,2 persen).

BACA JUGA: Bamsoet Berikan Hibah 10 Motor Listrik BS Electric kepada Korlantas Polri

"Sisanya sekitar Rp 253,4 triliun (54,4 persen) melalui Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) dan Rp 123,2 triliun (26,4 persen) dari pendanaan swasta,” ujar Bamsoet usai menerima perwakilan Indonesia - Korea Networking, di Jakarta, Senin (3/5/21).

Menurut Bamsoet, membuka kesempatan investor untuk terlibat sekaligus mengurangi beban negara. Indonesia - Korea Network untuk Ibu Kota Negara (IKN untuk IKN) akan membantu pembangunan dan pemindahan Ibu Kota Negara khususnya di bidang pengembangan, konstruksi dan finansial.

BACA JUGA: Dewan Adat Dayak Kaltim Berharap LaNyalla Sukseskan IKN dan Jadi Pemimpin Negeri

Turut hadir antara lain Kepala Staf Tim Kerja Sama Korea untuk Pemindahan Ibu Kota Negara Indonesia dari National Agency for Administrative Construction Mr. Hyung Wook Choi, Direktur Korindo Mr. Youngman Kim, General Manager Korea Land and Housing Corporation Mr. Hee Yup Yoon, Senior Marketing Representative Hyundai Engineering Hyundai Mr. Taesik Kang, dan Senior Advisor Shinhan Financial Group Mr. Yong Hoon Lee.

Ketua DPR RI ke-20 ini menjelaskan, salah satu anggota IKN adalah National Agency for Administrative Construction (NACC), sebuah organisasi dibawah Kementerian Pertahanan, Infrastruktur, dan Transportasi Korea Selatan, yang punya pengalaman dalam proses pemindahan kementerian dan lembaga negara Korea Selatan dari Seoul ke Sejong. Pengalaman tersebut sangat diperlukan bagi Indonesia.

BACA JUGA: Infrastruktur Jalan dan Rel Kereta Api Trans Kalimantan Harus Terintegrasi dengan Pembangunan IKN

Bamsoet menyebutkan Presiden Jokowi sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN - Korea Selatan di Busan, Korea Selatan pada November 2019, sudah menyampaikan tawaran kepada Presiden Korea Selatan Moon Jae-in agar pelaku usaha Korea Selatan terlibat dalam proses pembangunan dan pemindahan Ibu Kota Negara.

“Kerja sama teknis antara Indonesia - Korea Selatan melalui Kementerian PUPR dengan Ministry of Land, Infrastructure and Transport (MOLIT) Korea Selatan juga telah ditandatangani," kata Bamsoet.

Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia ini menerangkan, tiga tenaga ahli Korea Selatan yang berpengalaman dalam pembangunan Kota Sejong telah bekerja di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat sejak Februari 2020.

Namun hingga kini, menurut Indonesia - Korea Network, para ahli serta 29 lembaga publik dan perusahaan Korea Selatan yang akan membantu pembangunan dan pemindahan Ibu Kota Negara belum dimanfaatkan secara maksimal.

"Karenanya perlu revitalisasi sistem kerjasama agar Indonesia - Korea Network bisa berfungsi maksimal. Sehingga bisa memudahkan Indonesia mewujudkan Ibu Kota Negara yang bersifat smart city, inclusive city, dan sustainable city,” pungkas Bamsoet.(jpnn)


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler