jpnn.com, BALI - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mendukung gerakan peduli lingkungan The Rising Tide yang digagas Mulung Parahita melalui solo triathlon dengan peserta utama Muryansyah.
Peserta solo triathlon akan menempuh perjalanan sepanjang 1.293 kilometer dalam kurun waktu selama 30 hari dari Bali menuju Jakarta.
BACA JUGA: Bamsoet Dorong Asia Cargo Network Memperluas Investasi dan Bisnis di Indonesia
Solo triathlon dilakukan melalui kegiatan bersepeda sepanjang 135 kilometer dari Puri Ageng Blahbatuh hingga Pelabuhan Gilimanuk.
Kegiatan ini dilanjutkan berenang sejauh 5 kilometer dari Pura Segara Rupek hingga Pantai Watudodol. Lalu, diakhiri dengan berlari sejauh 1.153 km dari Pangkalan Angkatan Laut Banyuwangi hingga Monumen Nasional Jakarta.
BACA JUGA: Resmi Gabung Barcelona, Robert Lewandowski Umbar Janji Manis
"Apa yang dilakukan Saudara Muryansyah bersama organisasi Mulung Prahita adalah manifestasi dari ajaran Tri Hita Karana. Keseimbangan alam dipengaruhi bagaimana kita memperlakukan dan menghormati lingkungan sebagai penopang dan sumber kehidupan," ujar pria yang akrab disapa Bamsoet ini.
Hal itu dikatakannya dalam sambutan sebelum melepas Solo Triathlon di Puri Ageng Blahbatuh, Gianyar, Bali, Senin (18/7).
BACA JUGA: Bamsoet Minta PPATK Bongkar Semua Aliran Dana ACT
Ketua DPR RI ke-20 ini menuturkan, The Rising Tide merupakan aksi kepedulian lingkungan untuk menggugah kesadaran dan komitmen kolektif segenap elemen bangsa.
Gerakan ini merupakan bagian dari kampanye a recovery towards sustainability atau pemulihan menuju kesinambungan yang digagas organisasi Mulung Parahita.
"Kepedulian lingkungan The Rising Tide menjadi contoh nyata dari aksi lokal yang berdampak global. The Rising Tide diharapkan menjangkau lebih dari 300 ribu orang yang terdiri atas peserta Triathlon, komunitas, keluarga besar TNI Angkatan Laut, lembaga pendidikan, dan masyarakat," kata Bamsoet.
Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini menyatakan, kampanye The Rising Tide akan berfokus pada pengumpulan data sampah dan diseminasi informasi mengenai polusi sampah di Indonesia, mengelola sampah dalam rumah tangga, serta sirkularitas ekonomi melalui sampah.
Di beberapa kota besar, akan diselenggarakan berbagai acara khusus dengan tema lingkungan, seperti workshop, diskusi, pertunjukan seni, dan permainan.
Sehingga, edukasi lingkungan hidup dapat menjangkau berbagai lapisan masyarakat.
"Sebagai gambaran, dengan jumlah populasi sekitar 272,2 juta jiwa, volume potensi sampah yang dihasilkan pada 2022 diperkirakan mencapai 190,5 ribu ton per hari atau sekitar 68,6 juta ton setahun. Meningkat hampir 1 juta ton dari 2021 sebesar 67,8 juta ton,’’ ujanya.
Jika tidak dikelola dengan baik, sampah menjadi persoalan pelik. Seiring dengan pertumbuhan populasi, jumlah timbunan sampah yang dihasilkan terus meningkat.
‘’Kegagalan penangan sampah saat ini akan menjadi akumulasi persoalan di masa yang akan datang," ucap Bamsoet. (mrk/jpnn)
Redaktur : Tarmizi Hamdi
Reporter : Tarmizi Hamdi, Tarmizi Hamdi