Bamsoet Dukung Kendaraan Listrik KTT G-20 Diserahkan ke Pemprov Bali, Ini Alasannya

Jumat, 30 September 2022 – 10:36 WIB
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo atau Bamsoet saat memberikan Keynote Speeh dalam Indonesia Electric Motor Show 2022, di JCC, Jakarta, Kamis (29/9). Foto: MPR RI

jpnn.com, JAKARTA SELATAN - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengatakan kendaraan listrik yang selesai digunakan selama penyelenggaraan KTT G20 diserahkan kepada Pemerintah Provinsi Bali maupun stakeholders.

Hal itu diungkapkan Bamsoet menanggapi usulan Gubernur Bali I Wayan Koster untuk mempercepat migrasi kendaraan konvensional ke kendaraan bermotor listrik.

BACA JUGA: Bamsoet Dorong Pertumbuhan Ekonomi Digital Indonesia

Merujuk data the Millennium Alliance for Humanity and the Biosphere Stanford University, secara global diperkirakan minyak bumi akan habis pada 2052, dan gas bumi pada 2060.

Dari dalam negeri, Dewan Energi Nasional memperkirakan cadangan minyak bumi nasional sebesar 4,2 milyar barrel, akan habis dalam kurun waktu sekitar 9 tahun.

Sementara itu, kata dia, gas bumi sebesar 62,4 triliun kaki kubik juga akan habis dalam kurun waktu kurang lebih 18 tahun.

BACA JUGA: Bamsoet Dorong Komunitas Otomotif Masifkan Sosialisasi Keselamatan Berkendara

"Perhitungan tersebut dengan asumsi tidak ditemukan sumberdaya baru. Karena itu, kehadiran kendaraan listrik bukan hanya sebuah keniscayaan yang harus segera dimasifkan," ujar Bamsoet di JCC Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (29/9).

Hadir antara lain Gubernur Bali I Wayan Koster, Gubernur Nusa Tenggara Barat Zulkieflimansyah, dan Staf Khusus Presiden Diaz Hendropriyono.

BACA JUGA: MiniGP Indonesia Series 2022, Bamsoet Punya Harapan Besar kepada Pembalap Junior

Pengurus Pusat IMI hadir antara lain Bendahara Umum Iwan Budi Buana, Wakil Ketua Tengku Irvan Bahran dan Rifat Sungkar, Komisi Sosial Kombes Pol Putu Putera Sadana, Hubungan Antar lembaga Andrys Ronaldi, dan Komunikasi dan Media Sosial Dwi Nugroho.

Mantan Ketua Komisi III DPR RI bidang Hukum, HAM, dan Keamanan itu menjelaskan, Indonesia patut bersyukur karena hingga Agustus 2022, Pertamina menemukan tujuh sumur cadangan minyak dan gas baru.

Mereka menargetkan eksplorasi sebanyak 29 sumur hingga akhir periode 2022 atau meningkat 242 persen dibandingkan tahun 2021.

Namun, ungkap dia minyak dan gas bumi adalah sumberdaya yang tidak dapat diperbarui.

"Kami harus berupaya mencari sumberdaya alternatif untuk memenuhi kebutuhan energi yang terus meningkat, seiring dengan peningkatan jumlah kendaraan dan jumlah populasi yang terus bertambah menurut deret ukur," jelas Bamsoet.

Wakil Ketua Umum Partai Golkar dan Kepala Badan Hubungan Penegakan Hukum, Pertahanan dan Keamanan KADIN Indonesia ini menerangkan, hal inilah yang melatarbelakangi lahirnya gagasan untuk mendorong percepatan migrasi dari kendaraan konvensional berbasis bahan bakar minyak (BBM) ke kendaraan berbasis energi listrik.

Migrasi kendaraan konvensional ke kendaraan listrik itu memiliki nilai urgensi yang tinggi, setidaknya untuk tiga alasan.

"Pertama, mengurangi polusi atau pencemaran udara, mengurangi beban subsidi BBM oleh
negara, dan meningkatkan ketahanan energi nasional.

Dia menjelaskan penggunaan kendaraan listrikmenjadi alternatif solusi untuk menekan ketergantungan impor migas dan merealisasikan komitmen Pemerintah Indonesia untuk menurunkan emisi gas rumah kaca.

"Bisa menurunkan emisi gas rumah kaca atau karbon dioksida sebesar 29 persen pada tahun 2030," pungkas Bamsoet. (jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bamsoet Berharap Atlet Indonesia Menangi Kejuaraan Dunia Panjat Tebing di Jakarta


Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Dedi Sofian, Dedi Sofian

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler