Bamsoet Dukung Pembangunan Rumah Si Gale-Gale di Pulau Samosir

Minggu, 02 April 2023 – 15:23 WIB
Ketua MPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) saat menghadiri Pesta Bona Taon Raja Rumahorbo Dohot Boru se-Jabodetabek 2023, di Bekasi, Minggu (2/4). Foto: MPR RI

jpnn.com, BEKASI - Ketua MPR Bambang Soesatyo mendukung rencana pembangunan rumah Si Gale-Gale dan Tugu Raja Rumahorbo di Pulau Samosir, Sumatera Utara.

Pria yang akrab disapa Bamsoet itu juga mendorong agar Kementerian Luar Negeri Indonesia dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia bisa 'memulangkan' Si Gale-Gale perempuan yang saat ini tersimpan di Museum Leiden, Belanda.

BACA JUGA: Bamsoet: Nikel Harta Karun Berharga Bangsa Indonesia, Manfaatkan Sebesar-besarnya

"Setelah dipulangkan kembali ke Indonesia, Si Gale-Gale perempuan akan bisa bersanding kembali dengan Si Gale-Gale pria yang saat ini disimpan di Museum Wayang, Jakarta," ungkap Bamsoet saat menghadiri Pesta Bona Taon Raja Rumahorbo Dohot Boru se-Jabodetabek 2023, di Bekasi, Minggu (2/4).

Dia menambahkan, selain untuk melestarikan seni dan budaya masyarakat Batak, Rumah Si Gale-Gale juga dapat menjadi disetinasi objek wisata budaya yang memberikan multiplier effect economy bagi masyarakat sekitar.

BACA JUGA: Istri Pimpinan MPR Bagikan Bingkisan Ramadan, Lenny Bamsoet Sampaikan Sejumlah Pesan

Turut hadir antara lain, Plt Walikota Bekasi Tri Adhianto, Ketua Umum Punguan Raja Rumahorbo Boruna se-Jabodetabek Kol. Parlin Rumahorbo, Ketua Panitia Pesta Bona Taon 2023 Punguan Raja Rumahorbo Dohot Boruna se-Jabodetabek Oster P. Rumahorbo, serta para tetua adat, penasehat, dan para tokoh adat masyarakat Batak.

Ketua DPR RI itu menjelaskan, dalam Pesta Bona Taon Raja Rumahorbo Dohot Boru se-Jabodetabek 2023 tersebut menampilkan pertunjukan Si Gale-Gale pria yang dikendalikan langsung oleh generasi ketiga Raja Gayus Rumahorbo yang membuat Si Gale-Gale.

BACA JUGA: Banyak Wisatawan Asing Berulah di Bali, Bamsoet Berkomentar Begini, Simak

Menurut kisah turun temurun di keluarga Raja Rumahorbo, Si Gale-Gale dibuat sekitar tahun 1870-an.

Sekitar tahun 1937, Si Gale Gale perempuan dibawa oleh pemerintah kolonial ke Belanda. Sejak saat itu, Si Gale Gale pria 'kesepian'.

"Untuk menghibur sang raja yang sedih, keluarga kerajaan melalui Raja Gayus Rumahorbo membuat patung Si Gale-Gale yang bisa menari, untuk menggantikan sosok Manggale," jelas Bamsoet.

Wakil Ketua Partai Golkar itu menerangkan, pengembalian warisan budaya Nusantara yang berada di luar negeri, seperti Si Gale-Gale perempuan di Belanda dan berbagai benda bersejarah lainnya di berbagai negara, memiliki makna penting.

Warisan budaya Nusantara tersebut tidak hanya menjadi simbol yang merepresentasikan jatidiri dan kepribadian bangsa, tetapi mewariskan suasana kebatinan dan referensi kesejarahan, beserta akar budaya dan nilai-nilai tradisi yang menyertainya.

"Kami dapat belajar dari sejarah, bahwa begitu banyak warisan budaya dunia yang rusak atau hancur, atau bahkan hilang dan punah, justru karena ulah manusia sendiri yang tidak mau merawat dan melestarikannya," pungkas Bamsoet. (jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... IMI ROI dan BNPB Jalin Kerja Sama, Bamsoet: Kami Tidak Sulit Lagi Menyalurkan Bantuan


Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Dedi Sofian, Dedi Sofian

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler