jpnn.com, JAKARTA - Ketua DPR Bambang Soesatyo menitip pesan kepada kubu capres dan cawapres nomor urut 01 Joko Widodo - KH Ma'ruf Amin dan juga kubu 02 Prabowo Subianto - Sandiaga Uno, untuk sama-sama mendahulukan kepentingan bangsa dan negara di atas segalanya.
Legislator Partai Golkar yang karib disapa Bamsoet itu berharap pemilu tidak membuat luka-luka baru bagi bangsa ini. "Pemilu mempersatukan bangsa harus menjadi pegangan," kata Bamsoet saat silaturahmi nasional bertajuk 'Pemilu Mempersatukan Bangsa' kerja sama DPR dan Forum Silaturahmi Anak Bangsa (FSAB) di gedung parlemen, Jakarta, Kamis (28/3).
BACA JUGA: Bamsoet: Hoaks dan Ujaran Kebencian Teror Demokrasi Indonesia
Bamsoet menyatakan bahwa pemilu serentak menjadi tantangan bagi bangsa Indonesia. Menurut dia, kalau gagal menggelar pemilu serentak yang baru pertama kali digelar itu, maka bangsa Indonesia bisa dicemooh. Sebaliknya, jika pemilu serentak ini berhasil tanpa adanya perpecahan maka Indonesia akan dicatatkan dengan tinta emas.
Politikus berlatar belakang wartawan dan pengusaha itu menuturkan, pemilu harus dilakukan dengan keriangan bukan fanatik berlebihan. "Kalau dimasukkan hati, bawa perasaan maka yang rugi diri sendiri," tegasnya.
BACA JUGA: Kesulitan Bikin Atribut, Prabowo Subianto Ikhlaskan Kemeja Safarinya Buat Pendukung
Dia menuturkan, setelah pemilu selesai, para elite kembali berjabat tangan, dan ada pula yang mendapatkan jabatan. Bamsoet mengingatkan, sadarkah bahwa di bawah justru masih terjadi perseteruan berkepanjangan. Hal itu jangan sampai terjadi. "Mari berdemokrasi dengan keriangan bukan rasa fanatik luar biasa," ujar Bambang.
Dia lantas mengutip sebuah kata-kata bijak dari Abu Thalib bahwa "cintailah pasanganmu sedang-sedang saja karena suatu ketika kau bisa membencinya".
BACA JUGA: Survei CSIS: Jarak Elektabilitas Jokowi-Maruf dengan Prabowo-Sandi Masih Besar
Nah, ujar dia, kalau ini dikaitkan dengan suasana kekikinan, maka cintailah dan dukunglah capres dan cawapres sedang-sedang saja karena suatu ketika bisa saja membencinya. Sebaliknya, jika membenci musuh, bencilah dan seranglah lawan politik dengan sedang-sedang saja. "Karena suatu ketika kau akan memujinya setinggi langit," kata Bamsoet.
Dia mengatakan sekarang ini banyak yang dulu memuji setinggi langit kemudian berubah. Sebaliknya, banyak yang dulu menghujat, justru sekarang memuji setinggi langit. "Jadi sebaiknya sedang-sedang saja. Yang harus digas full adalah kecintaan kita pada rakyat, pada Negara Republik Indonesia," pungkas Bamsoet.
Sementara Ketua Umum FSAB Suryo Susilo mengajak bersama-sama mendinginkan suhu politik yang memanas dan semakin panas. "Bangun bangsa ini dengan semangat persatuan," kata Suryo.
Dia mengatakan kalau ada persoalan tidak perlu sedikit-sedikit berakhir di meja pengadilan. Menurut dia, persoalan itu bisa diselesaikan dengan musyawarah.
"Tidak semua masalah dan bisa diselesaikan secara hukum, tetapi bisa diselesaikan dengan musyawarah," ungkapnya.
Dia mengatakan, konflik sangat membuat tidak nyaman, baik untuk keluarga maupun masyarakat. Karena itu, dia mengatakan, harus semaksimal mungkin mencegah supaya tidak terjadi konflik. "Jadi mari jaga perdamaian dan persatuan agar semua bisa sama-sama mendinginkan suhu politik yang terus memanas dan semakin panas," kata Suryo.
Pertemuan dihadiri sejumlah tokoh, seperti anggota Dewan Pertimbangan Presiden Sidarto Danusubroto, Wakil Ketua DPR Fadli Zon, anggota DPR Riza Patria, Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri Sudarmo, anggota KPU Viryan Aziz, perwakilan TNI dan Polri, serta sejumlah organisasi kemasyarakatan. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ketua DPR: Mari, Berdemokrasi Dengan Keriangan
Redaktur & Reporter : Boy