jpnn.com, JAKARTA - Centre for Strategic and International Studies (CSIS) merilis hasil surveinya tentang elektabilitas kandidat yang bersaing di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. Berdasar hasil survei pada 15-22 Maret di 34 provinsi, selisih elektabilitas antara Joko Widodo - KH Ma’ruf Amin dengan Prabowo Subianto - Sandiaga S Uno di angka 18,1 persen.
Peneliti CSIS Arya Fernandes mengatakan, elektabilitas Jokowi - Ma’ruf di angka 51,4 persen, sedangkan tingkat keterpilihan Prabowo - Sandi adalah 33,3 persen. "Selisih elektabilitas antarcapres-cawapres masih besar," kata Arya saat memaparkan hasil survei CSIS di Hotel Fairmont, Jakarta Pusat, Kamis (28/3).
BACA JUGA: AHY: Mari Datang ke TPS, Berikan Suara dan Menangkan Prabowo - Sandi
Hanya saja, responden survei CSIS yang tidak menjawab dan belum menentukan pilihan masih cukup besar. Namun, angkanya masih di bawah jarak elektabilitas.
“Terdapat 14,1 persen responden tidak menjawab dan 1,2 persen belum menentukan pilihan," ungkap dia. Baca juga: Elektabilitas Prabowo – Sandi Unggul, tapi Selisih Belum Dua Digit
BACA JUGA: Kiai Maruf Teken Prasasti Bersatu Hati Membangun Negeri di Yogyakarta
Survei CSIS juga mengukur tingkat kemantapan pemilih terhadap masing-masing kandidat. Tingkat kemantapan pemilih Jokowi - Ma’ruf juga lebih besar ketimbang pendukung Prabowo - Sandi.
"Tingkat kemantapan pilihan di paslon Jokowi - Ma'ruf sebesar 84,4 persen. Di paslon Prabowo - Sandiaga, tingkat kemantapan pilihan sebesar 81,3 persen," ungkap dia.
BACA JUGA: Bamsoet Belum Berani Pastikan Ada Anggota DPR Kena OTT KPK
Baca juga: Ingatkan Kubu Jokowi dan Prabowo Tak Langsung Puas oleh Hasil Survei
Survei CSIS itu melibatkan 1.960 responden. Survei dengan metode multistage random sampling itu memiliki margin of error sebesar 2,21 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.(Mg10/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Habib Sholeh: Sebaiknya Amien Rais Sadar dan Berkaca
Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan