jpnn.com, BOGOR - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) mendukung usaha penangkaran satwa yang dilakukan perorangan maupun kelompok masyarakat sebagaimana dilakukan pengusaha nasional Robert B. Susatya.
Robert memanfaatkan lahan seluas 12 hektare miliknya untuk penangkaran lebih dari seribu lima ratus satwa. Dia juga mempekerjakan ratusan tenaga kerja dan puluhan dokter hewan untuk merawat satwa di penangkarannya tersebut.
BACA JUGA: Ngevlog Bareng Brigita Manohara, Bamsoet: Ini Peringatan Keras Bagi Lelaki
Beberapa satwa yang hidup di penangkaran itu antara lain Elang Botak Amerika Utara, Burung Hantu Eropa, Makaw Skarlet dan beragam jenis Makaw lainnya, Black Swan, Flamingo, Ayam Brahma, hingga berbagai hewan eksotis.
Penangkaran satwa-satwa tersebut telah mendapatkan izin dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam.
BACA JUGA: Bikin Tulisan Panjang, Kapitra Ampera Tuding KAMI Pakai Isu PKI untuk Propaganda
"Langkah Pak Robert maupun perorangan dan kelompok lainnya melakukan penangkaran satwa menunjukan kepedulian terhadap lingkungan," ujar Bamsoet usai mengunjungi penangkaran satwa yang dikelola Robert di Bogor, Jawa Barat pada Sabtu (26/9).
"Berkat kepedulian mereka, keseimbangan ekosistem alam tetap terjaga. Sehingga satwa tak punah tergilas zaman karena perburuan liar maupun penghancuran hutan akibat keserakahan manusia," lanjut legislator Partai Golkar itu.
BACA JUGA: Film G 30 S/PKI Penting Untuk Diputar!
Ketua ke-20 DPR RI ini mendorong lahirnya banyak pengusaha sukses yang tak hanya membuka lapangan pekerjaan bagi warga, tetapi juga punya kepedulian terhadap satwa, alam, dan lingkungan.
Kepedulian Robert menurutnya menjadi contoh bagi generasi muda, bahwa rezeki yang diberikan Tuhan harus dikelola secara bijak. Salah satunya bisa disalurkan untuk menangkar satwa, maupun hobi lainnya yang memberikan efek manfaat besar bagi manusia dan lingkungan.
"Tak terbayang berapa banyak pengeluaran Pak Robert yang harus diberikan untuk mengelola lahan penangkaran sekaligus ribuan satwa. Ditambah ratusan karyawan yang bekerja di sini. Namun karena rasa cinta, sebesar apa pun harga yang harus ditanggung menjadi ringan untuk dikeluarkan. Rezeki bisa dicari, kepuasan batin melindungi satwa tak boleh terhenti," tutur Bamsoet.
Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini menjelaskan, Indonesia merupakan rumah bagi tiga ratus ribu lebih satwa liar (17 persen satwa dunia ada di Indonesia). Di negara ini setidaknya hidup 515 jenis mamalia, maupun 1.539 jenis burung.
Data tahun 2013 dari Uni Internasional untuk Konservasi Alam mencatat Indonesia memiliki satwa endemik (satwa khas yang hanya hidup di alam Indonesia, tak ada di alam negara lain). Terdiri dari 259 jenis mamalia endemik, 384 jenis burung endemik, serta 173 jenis amphibi endemik. Antara lain seperti Harimau Sumatera, Jalak Bali, Burung Maleo Sulawesi, Badak Jawa, maupun Lutung Jawa.
Menurut Bamsoet, kepedulian terhadap satwa seperti yang dilakukan Robert, membuat generasi bangsa ini ke depan tetap bisa menikmati keanekaragaman satwa yang hidup di Indonesia.
"Kelak mereka tetap bisa mengetahui seperti apa elang, singa, harimau, monyet, dan beragam jenis satwa lainnya. Tak hanya mengandalkan video di youtube ataupun di berbagai platform media sosial, melainkan bisa melihat secara langsung dengan mata kepala maupun memegang dengan tangan mereka sendiri," pungkas Bamsoet.(adv/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam