jpnn.com, JAKARTA - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mengingatkan para mahasiswa baru agar memanfaatkan kesempatan menempuh pendidikan di perguruan tinggi dengan baik. Mengingat tak semua lulusan SLTA dapat merasakan pendidikan di bangku kuliah, dikarenakan alasan ekonomi maupun keterbatasan daya tampung kampus yang tidak sebanding dengan jumlah siswa SLTA yang lulus.
“Menurut data Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, terdapat sekitar 3,7 juta lulusan SLTA setiap tahun. Dari jumlah tersebut, sekitar 1,8 juta atau 48,6 persen, terpaksa bekerja dan tidak dapat melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Diperkirakan, setiap tahun hanya sekitar 30 persen lulusan SLTA yang dapat meneruskan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi,” ujar Bamsoet saat mengisi pengenalan kehidupan kampus bagi mahasiswa baru Institut Manajemen Koperasi Indonesia (IKOPIN), secara virtual dari Ruang Kerja Ketua MPR RI, Jakarta, Selasa (22/9/2020).
BACA JUGA: Bamsoet Minta Kegiatan Pengumpulan Massa dan Konser Musik Saat Kampanye Pilkada Dilarang
Turut hadir antara lain Rektor IKOPIN Burhanudin Abdullah, Wakil Rektor II IKOPIN Dandan Irawan, serta segenap civitas akademika IKOPIN yang hadir secara virtual.
Ketua DPR RI ke-20 ini menekankan, eksistensi suatu bangsa sangat bergantung kualitas sumber daya manusia, yang juga tergantung pada kualitas sistem pendidikannya. Membangun karakter bangsa bukanlah langkah instan. Tetapi memerlukan upaya yang bersifat masif, kontinu, dan berkesinambungan.
BACA JUGA: Bamsoet Minta Pemda dan Polda Larang Pengumpulan Massa Saat Kampanye Pilkada
Terlebih di tengah masa pandemi yang berat ini, bangsa Indonesia juga masih dihadapkan pada tantangan kebangsaan lainnya, seperti melemahnya rasa toleransi dalam keberagaman, de-moralisasi generasi muda bangsa, dan memudarnya identitas dan karakter bangsa.
“Dalam kerangka pemikiran tersebut, MPR RI sebagai representasi rumah kebangsaan secara konsisten melaksanakan pembangunan karakter bangsa melalui pemasyarakatan Empat Pilar MPR RI, yang pada hakikatnya adalah pembangunan karakter dan jati diri bangsa Indonesia," tandas Bamsoet.
BACA JUGA: Bamsoet Minta Pemda dan Polda Larang Kegiatan Pengumpulan Massa Saat Kampanye Pilkada
Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini turut mengapresiasi langkah IKOPIN yang menjadikan pengenalan kehidupan kampus tidak hanya sebagai proses adaptasi mahasiswa baru terhadap lingkungan pendidikan di kampus. Melainkan juga membekali mahasiswa yang notabene termasuk generasi milenial dengan dasar-dasar pembentukan karakter kebangsaan melalui materi Empat Pilar MPR RI yang terdiri dari Pancasila, UUD NRI 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika.
"Generasi milenial yang saat ini menjadi pembelajar di kampus, tidak saja dituntut menjadi generasi yang unggul dan berkualitas dalam bidang akademik, tetapi jauh lebih penting dari itu, adalah generasi yang berkarakter Indonesia dan berhati Pancasila," tegas Bamsoet.
Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia ini mengajak para mahasiswa baru IKOPIN untuk mengangkat kembali citra dan muruah koperasi. Dari IKOPIN harus lahir kader koperasi dan wirausahawan sukses yang berdaya saing global. Selain, mampu menghasilkan penelitian yang mendorong lahirnya produk-produk kreatif dan inovatif di bidang per-koperasian dan kewirausahaan serta memotivasi tumbuhnya koperasi-koperasi dan UKM baru.
"Di tengah laju modernitas zaman, kehadiran IKOPIN sebagai institusi pendidikan yang menaruh perhatian khusus terhadap perkembangan koperasi sebagai bagian dari sistem perekonomian nasional, adalah suatu bentuk keberpihakan yang patut kita apresiasi bersama. Tanpa adanya keberpihakan, saya khawatir kita tidak akan mampu lagi memaknai koperasi sebagai sokoguru perekonomian nasional kita," pungkas Bamsoet.(jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi