Bamsoet Melayat Jenazah Putra Raja Klungkung Bali Tjokorda Gede Agung

Selasa, 05 Januari 2021 – 11:11 WIB
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) melayat tokoh Puri Agung Klungkung yang juga Bupati Klungkung periode 1983-1993, Tjokorda Gede Agung, yang wafat pada 30 Mei 2020. Foto: Humas MPR.

jpnn.com, BALI - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) melayat tokoh Puri Agung Klungkung yang juga Bupati Klungkung periode 1983-1993, Tjokorda Gede Agung, yang wafat pada 30 Mei 2020.

Jenazah putra Raja Klungkung terakhir, Ide Dewagung Oka Geg ini rencananya akan dipelebon pada 6 Januari 2021.

BACA JUGA: Ketua MPR Ingatkan Pentingnya Pendidikan Wawasan Kebangsaan

"Monumen Puputan Klungkung sebagai tempat mengenang perjuangan rakyat Klungkung dalam Perang Puputan, yang kini menjadi ikon di Klungkung, merupakan salah satu peninggalan almarhum saat masih menjabat Bupati Klungkung," kata Bamsoet di Bali, Selasa (5/1).

Menurut Bamsoet, monumen tersebut merupakan simbol kegigihan sekaligus pengingat kepada generasi muda bangsa, bahwa masyarakat Klungkung sangat gigih mempertahankan harkat, derajat, dan martabatnya dari penjajahan kolonial Belanda.

BACA JUGA: Bertemu Ajik Krisna, Bamsoet Singgung Rendahnya Kemampuan UMKM Tembus Pasar Ekspor

Ketua ke-20 DPR RI ini juga mengapresiasi pihak keluarga besar Puri Agung Klungkung yang sempat menunda prosesi pe lebon jenazah Tjokorda Gede Agung, mengingat di tahun 2020 lalu kondisi penyebaran Covid-19 sangat mengkhawatirkan.

Rencana pelebon yang akan dilakukan pada 6 Januari 2021 ini, jika pun terjadi harus dilaksanakan dengan protokol kesehatan yang sangat ketat.

"Pelebon tak hanya menjadi ritual keagamaan saja, meelainkan juga penarik perhatian turis," ungkapnya.

Terlebih lagi, lanjut Bamsoet, sosok Tjokorda Gede Agung merupakan tokoh yang disegani masyarakat Klungkung, serta warga Bali pada umumnya. Karena itu, katanya, pasti banyak warga yang ingin memberikan penghormatan terakhir kepada almarhum.

"Untuk itu, diperlukan kesadaran bersama untuk menerapkan protokol kesehatan dalam prosesi pelebon ini," jelas Bamsoet.


Ia menekankan, kepergian Tjokorda Gede Agung menghadap Sang Mahakuasa, menjadi pengingat kepada para generasi muda Bali maupun keluarga besar Puri Agung Klungkung untuk meneruskan semangat juang almarhum, khususnya dalam menjaga dan melestarikan seni dan budaya.

Wakil ketua umum Kadin Indonesia dan ketum Ikatan Motor Indonesia (IMI) ini mengatakan seni dan budaya adalah kekuatan terbesar Indonesia yang tak dimiliki bangsa lain.

Menurutnya, dengan seni dan budaya, di bawah kepemimpinan Tjokorda Gede Agung dan juga bupati penerusnya, Klungkung bisa maju.

"Jangan sampai kondisi ini menjadi mundur, lantaran ketidakpedulian kita terhadap pemajuan seni dan budaya," pungkas Bamsoet. (*/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler