jpnn.com, JAKARTA - Ketua DPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) menyemangati Kapolri Jenderal Tito Karnavian agar tidak terpengaruh desas-desus dugaan menerima uang dari pengusaha daging Basuki Hariman. Bambang berharap Kapolri ke-23 itu fokus bekerja karena kinerja Korps Bhayangkara semakin positif.
“Jadi Pak Tito Karnavian agar tetap fokus bekerja sesuai tupoksi Kapolri,” ujar Bamsoet, Kamis (11/10).
BACA JUGA: Gus Yaqut: Kapolri Kerja Saja, Tak Usah Tanggapi Amien Rais
Menurut Bamsoet, Polri sudah menelusuri dugaan Tito menerima dana dengan memeriksa Basuki Hariman. Sebagaimana pernyataan Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto ke media, Basuki tidak pernah memberikan uang ke Tito semasa menjabat Kapolda Metro Jaya.
Mantan ketua Komisi III DPR itu menambahkan, pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) juga sudah memberikan penjelasan yang gamblang tentang tidak adanya bukti Tito menerima duit. Ketua KPK Agus Rahardjo bahkan sudah menjelaskan tentang kesulitan lembaganya dalam membuktikan dugaan itu.
BACA JUGA: Kabar Penyobekan Buku Bukti Suap Makin Panas
“Kami tentu percaya integritas KPK dalam menangani kasus hukum. Jika tidak ada bukti yang kuat, tidak mungkin KPK bisa melanjutkan proses hukum sebagaimana mestinya,” kata Bamsoet.
Legislator Partai Golkar itu juga merujuk pada persidangan terhadap Basuki ataupun stafnya, Ng Fenny. Dalam proses persidangan terhadap keduanya juga tidak ada fakta hukum yang menguatkan dugaan Tito menerima uang dari Basuki.
BACA JUGA: Sepertinya Ada Operasi Terstruktur Mendongkel Pak Tito
“Dengan demikian Kapolri dan jajarannya tak perlu menghabiskan banyak energi menanggapi isu ini. Masih banyak pekerjaan rumah yang perlu diselesaikan oleh Polri,” ucap Bamsoet.
Saat ini saja Polri menghadapi event kelas dunia. Antara lain Annual Meeting IMF & World Bank di Bali, serta Asian Para Games 2018.
Selain itu, Polri juga menghadapi persiapan Natal 2018 dan Tahun Baru 2019. Bahkan, Polri punya tugas berat mengamankan Pemilu 2019.
“Jadi jangan sampai isu ini membuat semangat Polri mengendur. Rakyat menaruh harapan besar kepada Polri untuk mewujudkan ketertiban dan keamanan masyarakat,” kata Bamsoet.
Dia lantas mengutip hasil sebuah lembaga survei ternama yang menenunjukkan kinerja Polri di bawah kepemimpinan Tito terus meningkat signifikan. Tingkat kepercayaan publik terhadap Polri juga membaik.
Buktinya, tingkat kepercayaan terhadap Polri yang hanya di angka 63,2 persen pada Oktober 2017, kemudian Juni 2018 menjadi 82,9 persen. “Ini tertinggi sejak era reformasi 1999,” kata Bamsoet.
Bahkan, lembaga survei internasional Gallup melalui Global Law and Order Survey 2018 menempatkan Indonesia ke peringkat kesembilan negara teraman di dunia. Ada 69 persen dari 148.000 responden di 142 negara yang percaya bahwa Polri mampu menjaga keamanan Indonesia.
Karena itu Bamsoet menganggap tudingan miring ke Tito ibarat pohon yang tinggi akan terus diterpa angin. Meski demikian Bamsoet meminta Tito tetap terus menunjukkan kinerjanya.
“Fitnah, isu agitasi dan propaganda tak bisa dielakkan, apalagi terhadap pejabat publik yang dianggap berhasil memimpin sebuah institusi," katanya.
Kapolri Tito Karnavian harus menjadikan kejadian ini sebagai pelecut. "Jangan justru menjadi pematah semangat,” pungkasnya.(boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Respons Kompolnas Sikapi Kasus Ratna dan Tuduhan ke Kapolri
Redaktur & Reporter : Boy