jpnn.com, AMBON - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) menghadiri pembukaan Musyawarah Wilayah II Pemuda Pancasila Provinsi Maluku sekaligus Sosialisasi 4 Pilar MPR RI di Ambon, Selasa (26/7).
Wakil ketua umum Pemuda Pancasila (PP) ini menyatakan Pemuda Pancasila melewati dinamika sejarah sejak pertama kali didirikan pada 1959.
BACA JUGA: Bamsoet Dorong Bisnis Penjualan Langsung untuk Bangkitkan Perekonomian Nasional
Pemuda Pancasila tetap solid dan konsisten memegang teguh komitmen mengabdikan diri menjadi penegak nilai-nilai luhur Pancasila sebagai ideologi, pandangan hidup, dan dasar negara.
"Seiring perjalanan sejarah Indonesia, Pancasila mengalami pasang dan surut. Melampaui berbagai dimensi perubahan sosial dan melewati berbagai ujian kebangsaan,’’ ucapnya.
BACA JUGA: Bamsoet Dorong Peningkatan Kapasitas dan Kapabilitas Perguruan Tinggi Swasta
Dalam situasi dan kondisi apa pun, PP selalu berdiri tegak di garda terdepan sebagai patriot pembela Pancasila.
Ketua DPR RI ke-20 ini menjelaskan tema penyelenggaraan Musyawarah Wilayah II Pemuda Pancasila Maluku adalah Indonesia Tanah Air Beta: Beta Pancasila, Pancasila itu Beta.
BACA JUGA: Bahaya Daging Sapi dan Ayam Dicuci sebelum Dimasak, Begini Kata Chef Cantik Ini
Tema ini mengamanatkan adanya keteguhan sikap dan tanggung jawab kader PP Maluku untuk membela tanah air dalam wadah NKRI.
"Semangat ini menunjukkan kuatnya soliditas kader Pemuda Pancasila. Karena itu, Maluku harus menjadi bagian dalam menyukseskan berbagai program pembangunan yang digiatkan Gubernur Murad Ismail," kata Bamsoet.
Wakil Ketua Umum Partai Golkar tersebut mengingatkan, dalam waktu dekat, panggung politik nasional diramaikan oleh kontestasi pemilu serentak dan Pilkada 2024.
Biasanya setelah pemilu, terjadi polarisasi rakyat pada kutub-kutub yang berseberangan, bahkan berpotensi memicu konflik horizontal.
"Kader PP harus turut berperan aktif membangun narasi yang dapat mendorong terwujudnya soliditas kebangsaan. Pemilu merupakan pesta rakyat yang harus disambut dengan suka cita, bukan dimanfaatkan untuk memecah belah bangsa dengan politik identitas," ujar Bamsoet. (mrk/jpnn)
Redaktur : Tarmizi Hamdi
Reporter : Tarmizi Hamdi, Tarmizi Hamdi