jpnn.com - JAKARTA - Brutalitas pelaku teror bom akhir-akhir ini tidak bisa ditoleransi lagi. Apalagi dilakukan beberapa jam sebelum masyarakat merayakan hari besar keagamaan.
Karena itu segenap aparatur keamanan negara perlu meningkatkan kewaspadaan dan kesigapan. "Ledakan bom di Solo tentu saja mengejutkan, karena waktu kejadiannya bertepatan dengan memuncaknya keprihatinan masyarakat Indonesia atas peristiwa serupa yang terjadi Arab Saudi," ujar Ketua Komisi III DPR Bambang Soesatyo, Selasa (5/7).
BACA JUGA: Jonan Minta Calon Penumpang Bersabar
Menurut politikus Partai Golkar tersebut, kebrutalan pelaku teror bom mau tak mau harus disikapi dengan kebijakan serta langkah-langkah anti-teror yang luar biasa. Negara tidak boleh lagi memberi toleransi kepada siapa saja yang terindikasi sebagai pelaku teror.
"Negara tidak boleh minimalis ketika masyarakat terancam oleh para pelaku teror. Sebaliknya, negara harus bertindak ekstra keras dan lugas terhadap kelompok-kelompok yang terindikasi akan melakukan serangan," ujarnya.
BACA JUGA: Ketua MPR: Negara Tak Boleh Kalah dengan Aksi Teror
Untuk meningkatkan kesigapan merespons kebrutalan pelaku teror, pria yang akrab disapa Bamsoet ini menilai Polri, TNI, BIN dan BNPT harus diberi kewenangan dan keleluasaan yang proporsional. Sesuai dengan potensi ancaman saat ini.
"Sementara untuk mengindetifikasi, serta memonitor pergerakan pelaku teror dari berbagai negara, Komisi III DPR menyarankan pemerintah meningkatkan kerja sama dengan sejumlah negara terkait," ujar Bamsoet.(gir/jpnn)
BACA JUGA: Motif Bom Solo Diarahkan pada Presiden, Ini Kata Mabes Polri
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jonan Instruksikan Perketat Pengamanan Seluruh Sarana Transportasi
Redaktur : Tim Redaksi