jpnn.com, JAKARTA - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo optimistis pariwasata menjadi salah satu sektor yang segera bangkit di era gaya hidup baru.
Dia pun berharap pemerintah memberikan insentif khusus untuk merangsang para wisatawan kembali membanjiri objek wisata dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.
BACA JUGA: Bamsoet: Almarhum Taufiq Kiemas Pantas Mendapat Penghargaan Sebagai Bapak Empat Pilar MPR RI
"Semisal, pemerintah bisa bekerja sama dengan maskapai penerbangan memberikan diskon tiket pesawat. Khususnya, untuk penerbangan ke sepuluh kawasan wisata prioritas yang dikenal dengan 10 Bali Baru, di mana kawasan Danau Toba masuk di dalamnya," ujar Bamsoet saat mengisi Webinar 'Strategi Pengembangan Pariwisata di Kawasan Danau Toba di Era Gaya Hidup Baru', yang diselenggarakan oleh Komite Masyarakat Danau Toba, dari Ruang Kerja Ketua MPR RI, Jakarta, Selasa (9/6).
"Tentu, dengan catatan protokol kesehatan pencegahan penyebaran Covid-19 tetap dipertahankan," imbuhnya.
BACA JUGA: Bamsoet: Danau Toba Harus Menjadi Tujuan Pariwisata Dunia
Turut serta secara virtual antara lain Ketua Umum Komite Masyarakat Danau Toba Edison Manurung, Kapolda Sumatera Utara Irjen pol Martuani Sormin, Pdt. Dr. Darwin Lumbantobing, Bupati Tapanuli Utara Nikson Nababan, Dirut Badan Pelaksana Otorita Danau Toba Arie Prasetyo, dan Anggota DPR RI periode 2014-2019 Dapil Sumatera Utara II Sahat Silaban.
Mantan Ketua DPR RI ini meyakini karakteristik pariwisata di kawasan Danau Toba yang menawarkan keindahan alam sangat sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang ingin melepas penat usai pandemi Covid-19.
BACA JUGA: Luhut: Presiden Jokowi Ingin Rumah Adat di Kawasan Danau Toba Dikembalikan Seperti Aslinya
Tinggal bagaimana masyarakat dan pemerintah setempat bisa menjamin di sekitar kawasan pariwisata tidak terjadi kerumunan. Serta manajemen hotel memberikan jaminan kebersihan seluruh sarana dan prasarananya.
"Keindahan alam Danau Toba dengan dukungan kebudayaan Batak merupakan perpaduan yang sempurna menjadikan kawasan Danau Toba sebagai destinasi wisata kelas dunia. Peran serta masyarakat merupakan kunci keberhasilan. Terlebih masyarakat Batak memiliki sistem kekerabatan marga yang kuat, yang bisa menjadi spirit membangun kawasan Danau Toba," kata Bamsoet.
Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini menambahkan, dalam masyarakat Batak ada nilai-nilai semangat kebersamaan yang harus senantiasa dijaga dengan baik, yaitu semboyan 'Marsipature Hutanabe' atau 'Saling Membangun Kampung Halaman'.
Semboyan itu memiliki makna yang sangat dalam, utamanya bagi para perantau untuk membangun kampung halamannya sebagai perwujudan semangat gotong royong yang dijiwai nilai-nilai Pancasila.
"Jika setiap kelompok masyarakat Batak memiliki semangat yang sama untuk membangun daerah asal, maka kawasan Danau Toba akan maju dan mampu menghadapi berbagai tantangan yang ada. Dengan banyaknya tokoh, baik pejabat, pengusaha, seniman dan budayawan, maupun tokoh lainnya yang lahir dari daerah ini, seharusnya bisa menjadi sumberdaya potensial untuk menggerakkan kemajuan perekonomian Danau Toba, terutama di saat terjadinya pandemi seperti sekarang ini," jelas Bamsoet.
Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia ini memaparkan, pada dasarnya kebutuhan masyarakat terhadap wisata sangat tinggi. Jika dahulu pariwisata hanya masuk kategori kebutuhan tersier, kini sudah menjadi kebutuhan primer. Bahkan masyarakat rela menabung untuk mempersiapkan wisata ke berbagai tempat. Tak jarang dalam setahun, setiap orang bisa dua sampai tiga kali berwisata.
"Salah satu paradigma baru pariwisata di era gaya hidup baru tak hanya sekadar pada padatnya kerumunan turis. Tetapi pada kualitas, kesan, dan pengalaman yang diberikan tempat wisata kepada para turis. Kawasan Danau Toba jika dikelola secara serius dan berkelanjutan, punya potensi besar untuk segera bangkit dari pandemi," pungkas Bamsoet. (*/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi