Luhut: Presiden Jokowi Ingin Rumah Adat di Kawasan Danau Toba Dikembalikan Seperti Aslinya

Selasa, 15 Oktober 2019 – 23:32 WIB
Peresmian kawasan Toba Caldera Resort, di The Kaldera Toba Nomadic Escape, Ajibata, Toba Samosir, Senin (14/10). Foto : pojoksatu

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan menegaskan bahwa Presiden Joko Widodo alias Jokowi meminta pembangunan insfratuktur di kawasan Danau Toba diselesaikan sesuai target yang ditentukan.

“Pak Presiden juga berpesan agar rumah yang berdiri di kawasan Danau Toba dikembalikan seperti aslinya yakni Rumah Adat Batak,” ujar Luhut Binsar Panjaitan yang mewakili Jokowi pada acara peresmian kawasan Toba Caldera Resort, di The Kaldera Toba Nomadic Escape, Ajibata, Toba Samosir, Senin (14/10).

BACA JUGA: Istri Terpaksa Berbuat Terlarang di Rumahnya Lantaran Suami Tak Sanggup Lagi

Turut hadir dalam acara itu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Pariwisata Arief Yahya, Gubernur Sumut Edy Rahmayadi dan seluruh Bupati se-Kawasan Danau Toba.

“Jika sudah kembali ke bentuk rumah aslinya Ada Batak, turis tertarik datang, trus ada yang mau jadi homestay, anda yang terima untungnya tidak ada urusan pemerintah. Tetapi anda harus memenuhi standar yang telah diberikan, itu akan dimulai tahun depan,” ucap Luhut.

BACA JUGA: Berita Terbaru Soal Oknum Anggota Dewan Berbuat Terlarang dengan Teman Wanitanya

Terkait isu yang menjadi keributan di wilayah Sigapiton, Luhut mengharapkan, masyarakat di kawasan Danau Toba jangan mudah terprovokasi dengan isu yang tidak jelas sumbernya. Ia mengatakan, Presiden sudah berpesan padanya untuk menyelesaikan perihal ini.

“Saya juga sering berbicara dengan Presiden, setiap bicara selalu berbicara Danau Toba, dan saya kemarin diwanti-wanti beliau perihal ini, macamlah yang beliau sampaikan. Jadi untuk masalah masyarakat Sigapiton anda jangan mau diprovokasi orang-orang yang tidak jelas,” katanya.

BACA JUGA: Pernyataan Jenderal Andika Soal Nasib Karier Prajurit TNI yang Dihukum karena Ulah Istri

Mengenai groundbreaking pembangunan kawasan Kaldera Danau Toba, disampaikan Luhut, bahwa Jokowi berpesan agar tidak ada masyarakat yang dirugikan akibat penggusuran yang terjadi akibat pembangunan insfratuktur. Luhut telah memastikan hal itu tidak terjadi pada masa pemerintahan Jokowi.

“Coba anda lihat angka untuk Danau Toba ini Rp4,04 triliun tepatnya. Itu angka sepanjang orang Batak hidup di sini belum ada datang. Jadi akan ada pergerakan ekonomi luar biasa di sini. Tinggal orang Batak itu sendiri mau tidak menyikapi dengan baik,” katanya.

Sementara itu, Gubernur Edy Rahmayadi mengucapkan terima kasih atas dukungan pemerintah pusat yang memprioritaskan pembangunan Danau Toba. Diharapkan surga kecil yang ada di Danau Toba akan tambah indah lagi yang diatur oleh tangan cerdas anak bangsa.

“Saya (Gubernur) dan bersama-sama rakyat Sumut dan masyarakat di kawasan Danau Toba, sangat mendukung dan kami pastikan bahwa tempat ini dengan bantuan presiden, menjadi destinasi prioritas seperti yang sudah dicita-citakan. Belum diapa-apakan saja sudah indah, apalagi diatur oleh orang yang cerdas. Saya yakin ini pasti bisa atas ridho Tuhan,” ucap Edy Rahmayadi.

Edy Rahmayadi juga melaporkan dalam rapat tersebut perkembangan wisatawan yang datang mengunjungi Danau Toba untuk saat ini memiliki kemajuan yang sangat signifikan. Sampai bulan ini, jumlah wisman yang datang mencapai 1.440 orang, di antaranya wisman terbanyak dari negri jiran Malaysia.

BACA JUGA: Pria Ini Sungguh Tak Percaya dengan yang Dilihatnya Saat Membuka Pintu Kamar Tunangannya

“Kami laporkan pada pak Menteri bahwa kunjungan sebanyak 1.440 wisman sampai bulan ini, wisatawan yang hadir 46% dari Malaysia, 6,7% dari Singapore dari Cina 3,8% kurang lebih, dari Jerman 2% ini yang saat ini datang. Saya yakin dengan menggeliatnya pembangunan ini pasti akan menjadikan itu lebih baik,” katanya. (pojoksatu)

 


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler