jpnn.com, KEBUMEN - Ketua DPR Bambang Soesatyo menyatakan, Program Keluarga Harapan (PKH) dan beras untuk keluarga sejahtera (Rastra) efektif menurunkan angka kemiskinan dan ketimpangan sosial. Mantan ketua Komisi III DPR yang karib disapa Bamsoet itu meyakini program prorakyat yang digulirkan pemerintahan Presiden Joko Widodo itu mampu memutus mata rantai kemiskinan.
Bamsoet menuturkan, PKH mampu membuka akses bagi keluarga miskin terutama ibu hamil dan anak. Program ini juga didorong menjangkau penyandang disabilitas dan lanjut usia.
BACA JUGA: Ketua DPR: Saya Sungguh Berduka
“Manfaat program keluarga harapan juga didorong untuk mencakup penyandang disabilitas dan lanjut usia dengan mempertahankan taraf kesejahteraan sosialnya sesuai amanat konstitusi dan Nawacita Presiden RI (Joko Widodo)," kata Bamsoet saat bersama Menteri Sosial Idrus Marham menyerahkan PKH dan Rastra di Kebumen, Jawa Tengah, Selasa (27/2).
Nilai bantuan PKH yang disalurkan di Kebumen mencapai Rp 140 miliar untuk 74.226 penerima manfaat. Sedangkan bantuan Rastra di Kebumen bernilai Rp 156 miliar yang menjangkau 118.235 keluarga.
BACA JUGA: Bamsoet Dorong FKPPI Aktif Perangi Hoaks Lewat Satgas Cyber
Bamsoet mengatakan, Rastra sebagai transformasi dari beras untuk keluarga miskin (Raskin) mampu mengurangi kemiskinan dan menjaga laju inflasi. Dia memastikan rastra memiliki kualitas lebih baik dibanding raskin.
"Saya pastikan beras sejahtera yang diberikan tidak seperti program raskin. Beras sejahtera berkualitas medium dan sangat layak dikonsumsi masyarakat," katanya.
BACA JUGA: Ketua DPR Sebut Indonesia Pasar Empuk Bandar Narkoba
Menurut dia, pelaksanaan proram Rastra sangat penting. Sebab, komoditas makanan lebih menentukan naik turunnya angka kemiskinan dan inflasi dibanding non-makanan.
Bamsoet juga yakin angka kemiskinan pada tahun mendatang bisa berkurang drastis. Pasalnya, pemerintah telah menetapkan target penurunan kemiskinan dalam RPJMN 2015-2019 menjadi menjadi 7-8 persen pada 2019.
Data Badan Pusat Staitistik (BPS) menunjukan, tingkat kemiskinan pada 2016 mencapai 27,77 juta jiwa. Namun, angkanya turun menjadi 26,58 juta jiwa pada 2017.
“DPR dan pemerintah juga telah sepakat memperluas jangkauan penerima program keluarga harapan dan rastra dari enam juta menjadi sepuluh juta keluarga," kata mantan wartawan itu.
Dia menegaskan, penyaluran Rastra dan PKH harus tepat dari segi sasaran, jumlah ataupun waktunya. Karena itu, Bamsoet mengultimatum seluruh camat dan lurah untuk betul-betul memilih penerima bansos secara valid.
“Jangan sampai bantuan sosial ini diberikan kepada yang tidak berhak atau tidak tepat sasaran," ujarnya.
Sebaliknya, Bamsoet juga berpesan kepada keluarga yang menerima bantuan PKH agar bijaksana dalam memanfaatkan pencairan tunainya. Bamsoet pun tak lupa mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada Presiden Joko Widodo yang telah menggulirkan PKH dan rastra dengan terobosan baru dalam penyaluran menggunakan sistem nontunai.
Sistem itu diyakini aman dan memudahkan masyarakat. Selain itu, bantuan nontunai juga mendidik masyarakat belajar menabung dan tidak konsumtif.
“Kedua program tersebut menjadi bukti nyata keberpihakan dan kepedulian Presiden Jokowi kepada rakyat Indonesia," paparnya.(boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bamsoet Yakini Kenaikan Pertamax Tak Berdampak ke Sembako
Redaktur : Tim Redaksi