Bamsoet: Sabam Sirait Mampu Berpolitik Bersama 7 Presiden RI

Kamis, 30 September 2021 – 22:43 WIB
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo. (Antara/MPR RI)

jpnn.com, JAKARTA - Ketua MPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) menilai Sabam Sirait mampu berpolitik bersama tujuh Presiden Republik Indonesia (RI). 

Mulai dari Presiden Pertama RI Soekarno, hingga Presiden Ketujuh RI Joko Widodo (Jokowi). 

BACA JUGA: Begini Doa Presiden Jokowi Saat Melayat Mendiang Sabam Sirait

“Hal itu menunjukkan Sabam Sirait merupakan pelintas batas waktu politik Indonesia,” kata Bamsoet dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (30/9). 

Hal itu dikatakan Bamsoet usai melayat ke rumah duka mendiang Sabam Sirait, didampingi Putranya Maruarar Sirait dan Komjen Pol (Purn) Nanan Soekarna di kawasan Pesanggrahan, Jakarta Selatan.

BACA JUGA: Doa dan Duka Megawati untuk Sabam Sirait

Bamsoet menilai sosok Sabam Sirait tidak hanya sekadar menjadi tokoh senior di PDI Perjuangan. 

Namun, ujar dia, Sabam juga telah menjadi tokoh senior dan guru politik bagi bangsa Indonesia. 

BACA JUGA: 4 Kelebihan Almarhum Sabam Sirait Menurut Teras Narang, Simak!

Menurut Bamsoet, politisi lain boleh datang dan pergi, namun Sabam Sirait tidak seperti itu. 

Mantan ketua DPR itu mengatakan keberadaan Sabam di tujuh kepemimpinan presiden membuktikan bahwa kiprah politiknya tidak lekang oleh waktu. 

Dia menjelaskan Sabam yang lahir di Pulau Simardan, Tanjungbalai, Sumatera Utara pada13 Oktober 1936, merupakan penerima Bintang Mahaputra Utama karena berbagai pengabdian yang pernah dilakukan.

Pengabdian Sabam tersebut antara lain sebagai anggota DPR Gotong Royong (DPR-GR) periode 1967-1973, anggota DPR RI periode 1973-1982, anggota Dewan Pertimbangan Agung (DPA) RI periode 1983-1993, anggota DPR RI periode 1992-2009, anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI periode 2019-sekarang.

"Di kepartaian, Sabam Sirait pernah menjabat sebagai sekretaris jenderal Partai Kristen Indonesia (Parkindo) 1963-1967, sekjen Parkindo 1967-1973, dan merupakan penandatangan deklarasi pembentukan Partai Demokrasi Indonesia (PDI), 10 Januari 1973," katanya.

Sabam juga pernah menjadi Sekjen PDI tiga periode yaitu 1973-1976, 1976-1981, dan 1981-1986.

Sabam juga turut mendirikan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) pada September 1998 dan menjadi anggota Dewan Pertimbangan Pusat PDIP 1988-2008.

Bamsoet mengatakan Sabam tidak hanya aktif memperjuangkan tegaknya demokrasi dan kemanusiaan di dalam negeri.

Namun, ujar dia, Sabam juga aktif memperjuangkan hal serupa di dunia internasional yaitu dengan sikapnya mendukung kemerdekaan negara Palestina.

"Saya termasuk pengagum keteguhan prinsip berpolitik yang diajarkan Pak Sabam," ujarnya.

Menurut dia, para pemuda yang ingin dan sedang terjun di dunia politik, harus terlebih dahulu membaca biografi dan mempelajari perjalanan hidup Sabam sehingga tidak menjadi politisi pragmatis ataupun politisi "musiman”. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler