Bamsoet Sambut Langkah Investor Asing Ini, Apa yang Akan Dilakukannya?

Senin, 18 April 2022 – 20:55 WIB
Bamsoet seusai menerima CEO of JTA International Holding Mr. Dr. Amir Ali di Jakarta, Senin (18/4). Foto: Humas MPR RI

jpnn.com, JAKARTA - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) menyambut langkah JTA International Holding yang ingin berinvestasi dalam hilirisasi mineral di Indonesia

Diketahui, perusahaan investasi ini berbasis di Qatar yang bergerak dalam pembiayaan proyek dan konsultasi pengembangan bisnis hilirisasi mineral, termasuk nikel.

BACA JUGA: Alamak, Dunia di Ambang Kelesuan Ekonomi, Bamsoet Punya Solusinya, nih

"Data US Geological Survey memproyeksikan cadangan nikel Indonesia mencapai 21 juta metrik ton. Sekitar 40 persen nikel dunia ada di Indonesia,'' katanya.

Menurut kepala Badan Hubungan Penegakan Hukum, Pertahanan, dan Keamanan Kadin ini, hal tersebut menjadikan Indonesia sebagai pemain utama nikel dunia.

BACA JUGA: Bamsoet Apresiasi Aksi P3AU Berkolaborasi dengan TNI AU & FKPPI Adakan Vaksin Booster

US Geological Survey juga melaporkan pada 2021 Indonesia menempati peringkat pertama negara produsen nikel terbesar dunia.

Indonesia memproduksi 1 juta metrik ton nikel atau sekitar 37 persen dari total produksi nikel dunia.

BACA JUGA: Bamsoet Ajak Masyarakat Berikan Perhatian Kepada Anak Yatim, ini Tujuannya

Hal itu dikatakan Bamsoet seusai menerima CEO of JTA International Holding Mr. Dr. Amir Ali di Jakarta, Senin (18/4).

Ketua DPR RI ke-20 ini menjelaskan, selain berkantor pusat di Qatar, JTA International Holding mengelola sekitar 32 kantor lokal yang tersebar di seluruh dunia.

Selain itu, mengelola berbagai bisnis internasional melalui 22 anak perusahaan di Doha, Qatar, dan London, Inggris.

"Selain di sektor mineral, JTA International Holding berencana berinvestasi di berbagai sektor lain di Indonesia. Seperti rumah sakit, infrastruktur, hingga properti," jelas Bamsoet.

Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini menerangkan, permintaan nikel dari industri kendaraan listrik diperkirakan tumbuh 28 persen CAGR sepanjang 2020-2030 menjadi 1,3 juta ton.

Indonesia ditargetkan akan menjadi pusat produksi kendaraan listrik dan fokus di hilir, menargetkan 300 ribu mobil listrik dan 2,5 juta sepeda motor listrik pada 2030.

Ha itu menjadi daya tarik tersendiri bagi para investor.

Menurut Bamsoet, Presiden Jokowi serius mengembangkan kendaraan listrik.

Karena itu, Jokowi mengeluarkan Perpres Nomor 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai untuk Transportasi Jalan.

Indonesia juga sudah mendirikan Indonesia Battery Corporation (IBC) untuk mengelola industri baterai terintegrasi dari hulu sampai hilir di Tanah Air.

''Keterlibatan JTA International Holding dalam berbagai investasi diharapkan bisa mendukung industri nikel Indonesia yang kuat," tandas Bamsoet. (mrk/jpnn)


Redaktur : Tarmizi Hamdi
Reporter : Tarmizi Hamdi, Tarmizi Hamdi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler