Bamsoet Setuju Kompleks Majelis Jadi Rumah Sakit Darurat Covid-19

Sabtu, 10 Juli 2021 – 21:17 WIB
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mendukung pemanfaatan halaman kompleks Majelis (Gedung MPR/DPR/DPD RI) sebagai rumah sakit pendukung darurat Covid-19. Foto: MPR RI

jpnn.com, JAKARTA - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mendukung pemanfaatan halaman kompleks Majelis (Gedung MPR/DPR/DPD RI) sebagai rumah sakit pendukung darurat mengobati pasien Covid-19.

Jika rumah sakit di Jakarta sudah tidak bisa lagi menampung para pasien Covid-19. Tenda dan kasur lipat yang biasa digunakan personel kepolisian saat tugas pengamanan di komplek Majelis bisa digunakan sebagai bangsal darurat.

BACA JUGA: Bamsoet sebut Soal Vaksin Dosis Ketiga, Sudah Pada Tahu Belum?

"Kesekjenan MPR/DPR/DPD RI dapat saling berkoordinasi. Termasuk juga dengan Kementerian Kesehatan, Polda Metro Jaya, Direktorat PAM Obvit, bersama perangkat lainnya seperti organisasi kemasyarakatan Gerakan Muda Forum Komunikasi Putra-Putri TNI-Polri (FKPPI) atau Pemuda Pancasila," ujar Bamsoet Bamsoet dalam Rapat Koordinasi Virtual FKPPI yang dipimpin Ketua Umum FKPPI Ponco Sutowo, di Jakarta, Sabtu (10/7).

Menurut dia, dengan begitu halaman kompleks majelis bisa difungsikan sebagai rumah sakit darurat Covid-19, agar dapat mengurangi beban rumah sakit yang sudah over kapasitas.

BACA JUGA: Bamsoet Apresiasi Universitas Budi Luhur Kembangkan Kendaraan Listrik

"Sehingga bisa membantu para saudara sebangsa yang terkena musibah Covid-19," katanya.

Kepala Badan Bela Negara FKPPI itu menekankan ketaatan warga masyarakat dalam mematuhi peraturan PPKM Darurat, disiplin menjalankan protokol kesehatan, serta menerima vaksinasi Covid-19, merupakan bagian dari sikap bela negara.

BACA JUGA: Bamsoet Ingatkan Kompleksitas Ancaman Bangsa

Ketua DPR RI ke-20 ini menekankan ketaatan warga masyarakat dalam mematuhi peraturan PPKM Darurat, disiplin menjalankan protokol kesehatan, serta menerima vaksinasi Covid-19, merupakan bagian dari sikap bela negara.

Tidak hanya melindungi diri sendiri, keluarga, serta anggota masyarakat dari serangan virus Covid-19, tetapi juga turut melindungi kehancuran negara.

"Karenanya kader FKPPI di berbagai daerah harus menjadi teladan bagi setiap anggota masyarakat sekitar. Karena jika pandemi ini terus berlarut akibat masyarakat tidak taat PPKM Darurat, tidak disiplin menjalankan protokol kesehatan, serta menghindari vaksinasi, selain menyebabkan jatuhnya korban jiwa juga akan menyebabkan krisis ekonomi, sosial, dan politik, yang berkepanjangan," tandas Bamsoet.

Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini menambahkan, khusus untuk membantu pemerintah mempercepat program vaksinasi Covid-19, FKPPI akan membentuk Gugus Tugas Vaksinasi Covid-19.

Mengingat FKPPI bersama organisasi kemasyarakatan lain pernah sukses menjalankan vaksinasi Covid-19 untuk 3.000 lansia dan pekerja sektor pariwisata, yang dilakukan di Hotel Sultan pada April 2021 lalu. 

Melalui gugus tugas, kesuksesan tersebut akan disebarkan hingga ke FKPPI di berbagai daerah. Dengan bergotong royong, pemerintah bertindak sebagai penyedia vaksin, Gugus Tugas FKPPI akan bekerja sama dengan berbagai stakeholders untuk menyiapkan tenaga kesehatan sekaligus sarana dan prasarana yang dibutuhkan, seperti jarum suntik dan tempat pelaksanaan vaksinasi.

"Sehingga membantu mengurangi beban kerja sekaligus beban pengeluaran negara," tegas Bamsoet.

Hadir serta para pengurus FKPPI, antara lain Ketua Umum Pontjo Sutowo, Wakil Ketua Umum Indra Bambang Utoyo, Sekjen Anna Sentot Rumekso, Ketua OKK Didin, Dir. Hub Antar Lembaga Badan Bela Negara Nila Ayunda, Sekdir Hub Antar Lembaga Badan Bela Negara Erwin Rachimi, Dir Umum Dan Pemberdayaan Anggota Badan Bela Negara Pardamean Tambunan, Dir Pemberdayaan Wanita Badan Bela Negara Tria Yunus, serta Ketum GM FKPPI Sandi Mandela Simanjuntak. (jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur & Reporter : Elvi Robia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler