jpnn.com, JAKARTA - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menyebut angka kematian pada kelompok tenaga kesehatan akibat COVID-19 tinggi.
Untuk itu dia meminta Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) segera mengeluarkan rekomendasi vaksin dosis ketiga bagi tenaga kesehatan.
BACA JUGA: Pengetatan Seperti PPKM Darurat juga Diberlakukan di 43 Daerah Luar Jawa-Bali
"Tentunya melalui pertimbangan yang matang, mengingat banyaknya tenaga kesehatan yang terpapar dan gugur akibat COVID-19," ujar Bambang Soesatyo melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis (8/7).
Menurut pria yang akrab disapa Bamsoet ini, tenaga kesehatan tidak sepenuhnya aman dari COVID-19 meski telah menerima vaksin kedua.
BACA JUGA: Panglima TNI Siap Jika Diberi Tugas Memvaksin 2 Juta Jiwa per Hari
Karena itu dia menilai diperlukan dosis ketiga.
Keputusan vaksinasi COVID-19 dosis ketiga bagi tenaga kesehatan saat ini masih menunggu keputusan Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional ITAGI dan BPOM.
BACA JUGA: COVID-19 Mengganas, Insentif Bagi UMKM Semoga Digelontorkan
Dalam hal ini, katanya, pemerintah harus mendorong ITAGI untuk segera menyampaikan hasil uji klinis atau publikasi dosis ketiga kepada masyarakat, sebagai acuan pemberian dosis vaksin tambahan bagi tenaga kesehatan.
Bambang yang juga pernah menggeluti dunia jurnalis pada 1986 tersebut meminta komitmen pemerintah untuk terus berupaya memberikan perlindungan maksimal terhadap tenaga kesehatan yang berjibaku di lapangan merawat pasien COVID-19.
"Misalnya, pemberian insentif tepat waktu dan pembagian waktu kerja yang efisien," kata politikus Golkar itu.
Terpisah, Perhimpunan Alergi Imunologi Indonesia (Peralmuni) sedang menyusun laporan hasil penelitian terhadap pemberian dosis ketiga vaksin Sinovac kepada masyarakat sebagai bahan pertimbangan untuk pemerintah.
"Memang ada penelitian di Bandung. Itu sudah selesai untuk Sinovac, tetapi kita tunggu nanti biar BPOM yang memberi pengumuman karena sedang disiapkan laporannya, apakah perlu vaksinasi dosis ketiga atau tidak," Ketua Peralmuni Iris Rengganis.(Antara/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Redaktur & Reporter : Ken Girsang