jpnn.com, JAKARTA - Asosiasi Penjualan Langsung Indonesia (APLI) menunjuk Bambang Soesatyo atau karib disapa Bamsoet menjadi penasihat.
Ketua Umum APLI Kany Soemantoro mengungkap alasan memilih Ketua MPR RI itu menjadi penasihat.
BACA JUGA: Bamsoet Dorong Platform e-Commerce Dukung Produk UMKM
“Pola pikir beliau yang melihat kepentingan rakyat di atas segalanya, kami melihat beliau memiliki intelegensia yang mampu menciptakan pemikiran strategis untuk industri kami,” kata Kany usai beraudiensi dengan Bamsoet, baru-baru ini.
Hal senada juga disampaikan Djoko Komara, Wakil Ketua dan Dewan Komisioner APLI. Dia melihat sosok politikus itu yang selalu mendukung industri yang dijalankan APLI.
BACA JUGA: APLI Berkontribusi Bagi Pemulihan Ekonomi di Masa Pandemi
“Beliau menyarankan agar kami berkolaborasi dengan UMKM sehingga dapat membantu usaha lokal kerakyatan sehingga roda perekonomian tetap berputar walau di masa pandemi seperti ini,” ujarnya.
Kepada pengurus APLI, Bamsoet mengatakan bahwa industri penjualan langsung menjadi tulang punggung perekonomian nasional.
BACA JUGA: Ini Jurus APLI Mencegah Maraknya Investasi Ilegal
Oleh karena itu, kata dia, para pelaku industri penjualan langsung atau multi level marketing (MLM) harus bersinergi dengan fintech agar bisa memaksimalkan potensi ekonomi.
Laporan tahunan dari 147 perusahaan direct selling pada 2019, mencatatkan transaksi penjualan sebesar Rp 14,7 triliun dengan melibatkan 5,3 juta mitra usaha.
Pada 2020, jumlahnya diperkirakan meningkat mencapai Rp 16,3 triliun. EuroCham juga memperkirakan potensi ekonomi dari industri direct selling pada 2021 diperkirakan menembus Rp 25 triliun.
“Peningkatan itu menunjukan betapa kuat dan besarnya industri direct selling sebagai tulang punggung perekonomian nasional,” ujar pria yang karib disapa Bamsoet itu.
Bamsoet menjelaskan, kekuatan industri direct selling juga terlihat dari besarnya pendapatan anggota APLI yang bisa mencapai minimal Rp40 miliar dalam sebulan. (jlo/jpnn)
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh