Bamusi PDIP Harus Aktif Sebarkan Pemikiran Bung Karno tentang Islam

Sabtu, 08 Oktober 2016 – 18:38 WIB
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyalami para pengurus Bamusi cabang Jember di Jember, Jawa Timur, Sabtu (8/10). Foto: Bamusi for JPNN.Com

jpnn.com - JAKARTA - PDI Perjuangan tidak hanya mennyebarkan ideologi partai melalui melalui struktur kepengurusan hingga tingkat bawah. Sebab, partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu juga menebarkan ideologi Soekarno melalui organisasi sayapnya.

Salah satu organisasi sayap PDIP yang ditugasi menyebarkan ideologi Soekarno adalah  Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi). Wakil Sekjen PDIP, Achmad Basarah mengatakan, Megawati sudah berpesan ke Bamusi agar mengimplementasikan pemikiran Bung Karno tentang Islam.

BACA JUGA: Ingat, Jangan Pilih Cagub DKI Hanya Karena Popularitas

Sebagaimana dikutip dari siaran pers DPP PDIP, Basarah mengatakan hal itu saat memberi pengarahan pada pelantikan pengurus Bamusi cabang Jember di Jember, Jawa Timur Sabtu, (8/10). Hadir pula pada kesempatan itu Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto, Sekretaris Umum Bamusi Nasyirul Falah Amru,  anggota Fraksi PDIP DPR Arif Wibowo, serta Bupati Jember Faida dan wakilnya, Abdul Muqit.

Basarah menuturkan,  Megawati saat melantik pengurus pusat Bamusi pada 8 September 2016 berpesan agar organisasi sayap PDIP yang dipimpin Hamka Haq itu memperjuangkan Islam Nusantara yang berkemajuan. “Demi Indonesia Raya,” katanya.

BACA JUGA: Sandiaga Bakal Menjiplak Gaya Jokowi Menarik Simpati

Wakil Sekjen PDIP Achmad Basarah. Foto: dokumen JPNN.Com

BACA JUGA: Golkar Tarik Dukungan dari Ahok? Tak Mungkin....

Basarah yang juga Sekretaris Dewan Penasihat Bamusi menambahkan, Bung Karno digembleng oleh tokoh-tokoh Islam. Guru politik pertama Bung Karno bahkan HOS Tjokroaminoto yang juga pendiri Sarikat Islam.

Bung Karno, sambung Basarah, juga pernah menjadi murid pendiri Muhammadiyah, KH Ahmad Dahlan. ”Beliau (Bung Karno, red)  bahkan pernah menjadi ketua Dewan Pengajaran Muhammadiyah di Bengkulu tahun 1938,” tutur Basarah.

Sedangkan ketika berkuliah di Institut Teknologi Bandung (ITB), Bung Karno mempelajari berbagai pemikiran kebangsaan. Islam dan kebangsaan akhirnya membentuk pemikiran-pemikiran Bung Karno.

“Dua konstruksi pemikiran itulah yang kemudian Bung Karno komparasikan dengan nilai-nilai kebudayaan asli bangsa Indonesia yang hidup bertahun tahun di bumi nusantara,” ulasnya.

Bahkan dari sintesis pemikiran-pemikiran besar itu pula Bung Karno merumuskan Pancasila. “Bung Karno pertama kalinya memperkenalkan Pancasila pada sidang BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia, red) tanggal  1 Juni 1945,” katanya.
 
Sedangkan Hasto mengatakan, kader-kader PDIP harus semakin aktif menyapa rakyat. Menurut dia, Megawati selalu mewanti-wanti agar kader PDIP solid dan benar-benar bermanfaat bagi masyarakat.

“Beliau juga mengingatkan seluruh elite partai mulai level DPP, anggota DPR sampai yang di eksekutif dan legislatif untuk turun dan menyapa rakyat. Beliau juga selalu mengingakan kekuatan utama partai adalah ranting, anak ranting  dan satgas partai,” ucapnya.(ara/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Metode Kerja Lembaga Survei di Pilkada Harus Diaudit


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler