jpnn.com, JATINEGARA - Seorang terduga bandar narkoba jenis ganja berinisial AN dan enam pemakai ganja ditangkap polisi di Jalan Inspeksi Kali Ciliwung, Kecamatan Jatinegara, pada Rabu (7/12).
Kepala Tim Perintis Presisi Polres Metro Jakarta Timur Ipda Aman Wibowo di Jakarta, Kamis, mengatakan para pelaku tersebut diamankan saat sedang menggunakan ganja.
BACA JUGA: Bandar Narkoba Ditangkap Polresta Pekanbaru, Uang Tunai Rp 3,2 Miliar Disita
"Saat melakukan patroli menindaklanjuti anak sekolah yang sedang 'live' IG untuk tawuran didapati beberapa pemuda yang sedang mengisap ganja," kata Aman.
Aman menambahkan saat hendak diamankan para pelaku sempat berupaya menghilangkan barang bukti ganja dengan cara membuangnya ke tepi aliran Kali Ciliwung di kawasan Kampung Pulo.
BACA JUGA: 2 Oknum Prajurit TNI jadi Bandar Narkoba, Sebegini Barang Buktinya, Edan
Namun, petugas Tim Patroli Perintis Presisi Polres Metro Jakarta Timur mengetahui hal tersebut sehingga barang bukti berupa ganja langsung diamankan.
Aman mengatakan barang bukti yang diamankan oleh polisi terdiri dari linting ganja sudah diisap, hingga enam belas paket ganja siap edar yang disembunyikan bandar di dalam celana dalam.
"Dia (bandar) mengaku 16 paket ganja itu untuk dijual ke teman-teman yang ada di sini. Pas ditangkap mereka sedang menikmati ganja bareng ganja dibalur dengan kecap," ujar Aman.
Dia mengatakan para pelaku melumuri linting ganja yang dihisap dengan kecap untuk menyamarkan asap sehingga tidak diketahui warga.
Para pelaku berikut barang bukti sudah diserahkan ke jajaran Satuan Reserse Narkoba Polres Metro Jakarta Timur untuk penyidikan lebih lanjut
"Mungkin mereka (pemakai) diajak menikmati dahulu sebelum membeli (dari bandar)," kata Aman.
Sementara itu AN mengaku 16 paket yang disembunyikan di dalam celana dalam tersebut hendak dijual seharga Rp 50 ribu per paket.
"Sambil pakai kita di pinggir kali. Kami linting sendiri dibalur kecap, biar habisnya lama sama wanginya enggak terlalu tercium. Saya baru mau dagang, satu paketnya saya jual Rp 50 ribu," kata AN.(antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Budianto Hutahaean