jpnn.com, SURABAYA - Angkasa Pura (AP) I Juanda menempuh langkah pencegahan terhadap teror bom.
Salah satunya manajemen pengelola bandara itu meningkatkan pengamanan bersama Korps Marinir.
BACA JUGA: Setelah Petugas Membuka Pakaian Dalam Tersangka, Ternyata...
Penanggung jawab keamanan bandara dari Satuan Tugas Pengamanan (Satgaspam) Pangkalan Udara TNI-AL (Lanudal) Juanda berkolaborasi dengan Pasukan Marinir (Pasmar)-2 Gedangan.
"Dari data intelijen, kami diminta mengantisipasi dari setiap situasi yang tidak diinginkan," ujar General Manager AP I Juanda Kolonel Laut (P) Heru Prasetyo.
BACA JUGA: Ditemukan 78 Barang Tertinggal di Bandara Juanda
Komandan Pasmar-2 Brigjen TNI Endi Supardi mendukung pengamanan Bandara Juanda sebagai salah satu objek vital negara.
"Pasukan saya langsung tergerak mengamankan Juanda, lengkap dengan rupanpur (regu pandu tempur) dan pasukan khusus taifib (intai amfibi)," tutur Endi.
BACA JUGA: Libur Natal, Jumlah Penumpang Pesawat Melonjak
Sementara itu, badan penanggulangan bencana dan perlindungan masyarakat (BPB linmas) dikerahkan di seluruh kantor pemerintah untuk mengamankan situasi.
Siapa saja yang masuk ke kantor pemerintah bakal diperiksa dengan metal detector. Masalahnya, pemkot masih kekurangan alat pendeteksi logam itu.
Alat itu sudah dipakai di balai kota, mal perizinan Siola, dan kantor kecamatan. Barang bawaan pengunjung diperiksa dan digeledah. Sementara itu, 151 kantor kelurahan belum terjaga.
"Kami pakai metal detector genggam. Beli 150 lagi dari Jakarta," jelas Kepala BPB Linmas Surabaya Eddy Cristijanto kemarin (16/5).
Pembelian alat itu sangat mendesak. Sebab, aksi teror tersebut tidak hanya menyasar tempat ibadah.
Kantor polisi juga diserang karena dianggap sebagai musuh teroris. Tidak tertutup kemungkinan aksi teror itu juga menyasar kantor pemerintah. (sep/c7/sal/c6/git/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bea Cukai Gagalkan Penyelundupan Sabu-Sabu di Juanda
Redaktur & Reporter : Natalia